Menaker Prediksi Badai PHK Bakal Berlanjut di 2024

13 Juni 2024 17:53 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah usai rapat bersama Komisi IX DPR di Jakarta, Senin (20/5/2024). Foto: Ghifari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah usai rapat bersama Komisi IX DPR di Jakarta, Senin (20/5/2024). Foto: Ghifari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, memperkirakan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan terus berlanjut di 2024. Perusahaan yang berpotensi melakukan PHK adalah yang tingkat produktivitasnya rendah.
ADVERTISEMENT
"Perusahaan-perusahaan yang produksinya berkurang karena ekspornya berkurang, karena kondisi ekonomi global yang tidak bisa dihindarkan. Itu mungkin ada pengaruh juga dari isu tentang Palestina, Israel, juga mengurangi produksi perusahaan," kata Ida usai rapat bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (13/6).
Ida mendorong perusahaan untuk melakukan dialog dengan pekerja untuk mencari solusi terbaik dari masalah tersebut. Hal ini sebagai upaya untuk meminimalisir terjadinya PHK.
Kementerian Ketenagakerjaan juga bersedia menerima konsultasi baik dari perusahaan maupun buruh. Ida mengatakan, tidak sedikit perusahaan dan pekerja yang ingin berkonsultasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Hasilnya, mereka tidak jadi melakukan PHK.
Ilustrasi pedagang tekstil. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Tidak sedikit perusahaan yang akan ada tanda-tanda mengalami PHK mereka konsultasi baik manajemennya maupun yang mewakili pekerjaan dan alhamdulillah berakhir dengan kesepakatan dan tidak jadi melakukan PHK," ujar Ida.
ADVERTISEMENT
Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) menjadi industri yang banyak terjadi PHK. Hingga semester pertama tahun ini, sebanyak 13.800 pekerja TPT telah mengalami PHK akibat penurunan order yang signifikan hingga tidak ada lagi pesanan.