Menaker Ungkap Banyak Perusahaan di Jabar PHK Karyawan karena Tak Mampu Bersaing

20 Mei 2024 20:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah usai rapat bersama Komisi IX DPR di Jakarta, Senin (20/5/2024). Foto: Ghifari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah usai rapat bersama Komisi IX DPR di Jakarta, Senin (20/5/2024). Foto: Ghifari/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menilai banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh beberapa perusahaan di Jawa Barat (Jabar) karena mereka tidak mampu bersaing dengan dinamika pasar.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan Ida saat menjawab pertanyaan dari Anggota Komisi IX DPR Fraksi PPP Anas Thahir mengenai banyaknya PHK di perusahaan di Jabar, dalam rapat bersama Komisi IX DPR di Jakarta, Senin (20/5).
"Ada beberapa perusahaan tidak mampu bersaing dengan dinamika pasar kerja sehingga tidak mampu menyesuaikan dengan kebutuhan calon konsumen. Yang terjadi adalah produknya tidak bisa bersaing di pasaran kemudian banyak PHK," kata Ida.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), pada periode Januari hingga Maret 2024 tercatat sebanyak 2.650 pekerja di Jawa Barat yang terpaksa harus diberhentikan. Rinciannya, 306 pekerja di bulan Januari, 654 di bulan Februari, dan 1,690 di bulan Maret 2024.
Terbaru, pabrik sepatu PT Sepatu Bata Tbk (Bata) mengumumkan menutup operasional pabriknya yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. Keputusan tersebut disampaikan manajemen dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
ADVERTISEMENT
Ida meminta kepada perusahaan yang melakukan PHK untuk tetap memenuhi peraturan undang-undang yaitu memenuhi hak karyawannya.
"Perusahaan (harus) memenuhi ketentuan perundang-undangan dengan memenuhi hak-hak pekerja yang mengalami PHK," ujar Ida.
Ida menegaskan pihaknya terus berupaya membantu mitigasi agar tidak banyak perusahaan yang mengambil langkah PHK.