Menaker Usul Guru Ngaji dan Guru Honorer Dapat Subsidi Gaji

Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah. Foto: Kemenaker RI

Program subsidi gaji merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meringankan beban pekerja di tengah pandemi COVID-19. Pekerja yang mendapat subsidi ini salah satu syaratnya harus terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan, ada beberapa profesi yang membutuhkan bantuan subsidi gaji, seperti guru honorer dan guru mengaji. Ida mengusulkan agar sisa anggaran dari program subsidi gaji disalurkan kepada guru ngaji hingga guru honorer.

“Ada sektor lain yang membutuhkan, ada temen-temen guru honorer yang ada di Kemendikbud, guru-guru ngaji Kemenag yang selama ini membutuhkan dari pemerintah,” ujarnya dalam Webinar Penyerahan Data Calon Penerima Bantuan Subsidi Upah Batch V, Kamis (1/10).

Infografik Subsidi Gaji Cair. Foto: Hod Susanto/kumparan

Namun, ia belum bisa memastikan berapa jumlah penerima dari kedua profesi tersebut. Ia akan berkoordinasi lebih lanjut dengan kementerian terkait.

“Data pasti ada di dua di Kemendikbud dan Kementerian Agama. Data pasti bukan domain Kemnaker. Kami dengar ada 1,6 juta, tapi yang pasti bukan kami yang domain jawab. Sementara ini sisa anggaran dari yang ada di Kemenaker ini sementara dialokasikan untuk guru honorer. Kami akan bicarakan lebih lanjut,” terangnya.

Hingga saat ini data yang telah diterima oleh Kemenaker dari BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 12,4 juta orang. Dari data ini telah disalurkan bantuan kepada 10,7 juta penerima atau 92,48 persen. Sementara yang masih dalam proses pengiriman dari perbankan penyalur adalah sebanyak 745.669 orang. Seluruh proses ini dimulai sejak tanggal 24 Agustus 2020.

***

Saksikan video menarik di bawah ini.