Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menang Tender, Operator India Ikut Kelola Bandara Kualanamu Selama 25 Tahun
23 November 2021 17:07 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai anggota InJourney Holding menetapkan GMR Airports Consortium dari India sebagai pemenang tender pengelolaan Bandara Internasional Kualanamu , Deli Serdang, Sumatera Utara. GMR akan ikut mengelola bandara ini selama 25 tahun melalui kemitraan strategis (strategic partnership).
ADVERTISEMENT
Dengan jangka waktu kerja sama selama 25 tahun, nilai investasi ini sekitar USD 6 miliar, termasuk investasi dari mitra strategis sedikitnya Rp 15 triliun.
Skema kemitraan strategis ini akan menggabungkan sumber daya yang dimiliki AP II dan mitra strategis, sehingga dapat mengakselerasi pengembangan Bandara Internasional Kualanamu untuk menjadi hub dan pintu gerbang utama internasional serta kawasan bisnis di wilayah barat Indonesia.
Dalam mencari mitra strategis ini AP II menggelar tender secara profesional serta transparan yang diikuti berbagai perusahaan global. Penetapan pemenang tender ini juga melalui proses evaluasi oleh tim juri yang berasal dari pakar industri penerbangan, praktisi, akademisi, dan AP II, serta didampingi oleh notaris dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
ADVERTISEMENT
GMR Airports Consortium merupakan Strategic Investor yang dimiliki oleh GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Perancis, di mana merupakan jaringan operator bandara yang melayani penumpang terbanyak di dunia.
Saat ini GMR Airport mengelola New Delhi’s Indira Gandhi International Airport (Best Airport in India and Central Asia by Skytrax 2019-2021), lalu Hyderabad International Airport di India, Bidar Airport di India, Mactan Cebu International Airport di Filipina, serta tengah mengembangkan Goa International Airport di India, Visakhapatnam International Airport di India, dan Crete International Airport di Yunani.
Porsi Saham dan Kepemilikan Aset Bandara Kualanamu
AP II dan GMR Airports Consortium akan menjadi pemegang saham di joint venture company (JVCo) yakni PT Angkasa Pura Aviasi, yang menjadi pengelola Bandara Internasional Kualanamu. AP II menguasai mayoritas 51 persen saham di PT Angkasa Pura Aviasi, sementara GMR Airports Consortium sebesar 49 persen.
ADVERTISEMENT
Pengumuman pemenang lelang tender dilakukan hari ini, Selasa (23/11) yang Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Direktur Utama InJourney Holding Edwin Hidayat, President Director of AP II Muhammad Awaluddin, Dewan Komisaris AP II, dan GMR Airports Consortium.
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan kemitraan strategis antara AP II dan mitra global akan mempercepat pengembangan dan peningkatan daya saing Bandara Internasional Kualanamu di ASEAN, sejalan dengan tujuan Bandara Internasional Kualanamu menjadi hub internasional.
Kata Tiko, sapaan akrabnya, menuturkan kemitraan strategis antara AP II dan mitra global dapat memperkuat struktur permodalan serta memperkuat penerapan best practice global dalam pengelolaan dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu.
"Adapun aset yang ada saat ini, serta hasil pengembangan aset kedepannya atas kerjasama ini akan sepenuhnya dimiliki 100 persen oleh AP II," katanya dalam keterangan tertulis.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan dalam kerjasama ini, menurutnya, menjadi sinyal positif untuk iklim investasi indonesia khususnya pada sektor transportasi udara. Selain itu diharapkan dengan terlaksananya kerjasama ini, dapat membuka jalan bagi Foreign Direct Investment (FDI) lainnya masuk ke Indonesia.
Wakil Direktur Utama Holding InJourney, Edwin Hidayat, mengatakan model kemitraan strategis ini merupakan salah satu strategi yang tepat untuk mendorong pelayanan di bidang transportasi udara yang juga akan berdampak pada daya saing pariwisata.
“Ke depannya kami juga akan mendorong agar anggota dari Holding InJourney lainnya dapat juga melakukan optimalisasi aset melalui kerja sama kemitraan strategis sehingga pengembangan usaha dapat dilakukan bersama dengan investor, serta juga dapat berpenetrasi ke negara lain sebagai mitra global dari pelaku usaha di negara tersebut,” ujar Edwin Hidayat.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin, mengatakan perseroan menetapkan sejumlah kriteria yang harus dipenuhi mitra strategis di Bandara Internasional Kualanamu. Pengembangan di Bandara Internasional Kualanamu difokuskan memperkuat konektivitas internasional dan turut melibatkan swasta guna mewujudkan 3E yaitu Expansion the traffic, Expertise sharing, dan Equity partnership.
Selain itu, trafik penerbangan akan meningkat, lalu akan ada alih teknologi dan keahlian, serta berbagi porsi modal di Bandara Internasional Kualanamu.
“Kami memiliki kriteria yang harus dipenuhi mitra strategis, antara lain memiliki pengalaman dan jaringan baik airport maupun maskapai sehingga Bandara Internasional Kualanamu nantinya akan menjadi bagian jaringan tersebut dan bersinergi dalam pengembangan rute maupun layanan baik kepada maskapai, penumpang maupun kargo,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Rencana Pengembangan Bandara Kualanamu
Dia menambahkan, GMR juga sudah menyampaikan rencananya untuk mengembangkan Bandara Internasional Kualanamu, dengan menargetkan penumpang hingga 54 juta orang pada tahun ke 25 kemitraan, atau setara bandara Soekarno Hatta saat ini.
Chairman of GMR Group’s energy and international airport vertical, Srinivas Bommidala, mengatakan GMR Airports Limited bangga diumumkan menjadi pemenang tender untuk pengembangan dan pengoperasian Bandara Internasional Kualanamu di Medan, Indonesia.
GMR juga memberikan apresiasi atas proses yang dilakukan dengan profesional, transparan serta negosiasi yang berlandaskan mutual benefits bagi AP II dan investor.
“Proyek ini menandakan masuknya GMR Airports di pasar aviasi Indonesia yang tumbuh cepat-terbesar di ASEAN dan memiliki potensial tinggi. (berkomitmen) untuk transformasikan bandara menjadi internasional hub di wilayah Barat Indonesia. Kemenangan dari penawaran ini juga memperkuat GMR Group’s sebagai salah satu pengembang dan pengelola bandara terbesar di dunia,” jelas Srinivas Bommidala.
ADVERTISEMENT