Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Menanti Skema Subsidi BBM yang Segera Diumumkan Prabowo
29 November 2024 8:09 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bahlil mengungkapkan ada tiga skema subsidi BBM yang dibahas oleh tim BBM Subsidi tepat sasaran. Dari tiga skema tersebut, skema yang berpeluang besar untuk dipilih adalah skema blending alias campuran.
Nantinya, dengan skema ini penyaluran BBM subsidi tidak sekadar berbasis pada BBM itu sendiri melainkan dengan campuran bantuan langsung tunai (BLT).
"Blending antara ada subsidi barang dan sebagian subsidi BLT. Kenapa ini kita lakukan, agar di samping memang kita menggairahkan daya beli masyarakat, kita juga ingin memastikan bahwa yang menerima ini betul-betul tepat sasaran," kata Bahlil di kediamannya pada Rabu (27/11).
Untuk itu, ia juga akan bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membahas soal skema BLT yang rencananya akan disalurkan terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
"Habis ini saya akan laporan dengan Menteri Keuangan, untuk yang awal-awalnya mungkin kita dorong dulu untuk bantalan. BLT jalan dulu," ujar Bahlil.
Bahlil mengungkapkan pengumuman secara resmi terkait BBM subsidi itu akan disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Namun, ia belum bisa memastikan kapan waktunya.
Saat Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR, Bahlil mengungkap tiga skema untuk subsidi BBM secara tepat adalah pengalihan subsidi dari BBM ke bentuk BLT, subsidi BBM dan listrik untuk fasilitas umum tetap berupa subsidi kepada barang yang selebihnya dialihkan menjadi BLT (campuran) dan peningkatan angka subsidi pada barang.
Bahlil menegaskan tidak ada pencabutan subsidi BBM, yang ada adalah penyaluran BBM ke kelas menengah ke bawah secara lebih tepat. Ia juga membocorkan salah satu kriteria golongan kendaraan yang diperbolehkan menggunakan BBM subsidi adalah kendaraan ‘plat kuning’ alias transportasi publik.
ADVERTISEMENT
"Enggak enak dong pelat hitam dapat, ternyata yang diurus bukan angkutan umum, dia angkutan tambang dia, atau angkutan sawit dia, atau angkutan barang pabrik dia. Masa dikasih solar atau minyak subsidi," jelas Bahlil.
Data konsumen BBM subsidi nantinya akan menggunakan satu sumber yang diselaraskan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
"Datanya gabungan ya, antara data dari Kemensos, data dari Bappenas, data dari PLN, data dari Pertamina, data dari Menko, PMK, digabung satu, kemudian diselaraskan oleh BPS," kata Bahlil.
Sinyal Ojol Tak Dapat BBM Subsidi
Selain itu, Bahlil juga memberi sinyal pengemudi ojek online (ojol) tidak termasuk kriteria konsumen yang mendapatkan BBM bersubsidi.
"(Ojol) Enggak (dapat), ojek dia kan pakai untuk usaha. Lho iya dong, masa usaha disubsidi?,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, biasanya pengendara ojol memiliki sendiri kendaraannya, namun ada juga yang disediakan oleh pihak lain. Misalnya, meminjam dari teman atau kerabat.
"Mungkin juga ada teman-teman yang punya motor, habis itu diambillah saudara-saudaranya dari daerah, datang menjadi ojek. Masak yang kayak gini disubsidi? Tetapi kita hitung baik, yang jelas bijaksana," lanjut Bahlil.
Meski begitu, Bahlil juga masih menghitung dan mempertimbangkan agar penyaluran BBM bersubsidi lebih bijaksana dan tepat sasaran.