Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mencari Gitar Mahal dan Murah di Jakarta
26 Januari 2018 18:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Gitar adalah salah satu alat musik yang digandrungi banyak kalangan. Salah satunya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
ADVERTISEMENT
Budi Karya diketahui memiliki sebuah gitar kesayangan Yamaha CPX 700 II. Di toko alat musik, gitar jenis ini dibanderol dengan harga Rp 9,7 juta. Tak hanya itu, membeli gitar ini juga tidak bisa langsung karena harus lebih dulu dipesan dengan DP 50% dari harga gitar.
Yamaha CPX 700 II bukan satu-satunya gitar yang dibanderol dengan harga mahal. Di toko AMI Musik misalnya. Toko yang berada di kawasan Cikini tersebut juga menawarkan gitar versi CPX lainnya seperti CPX 500 II seharga Rp 3,1 juta dan CPX 1200 II seharga Rp 19,8 juta.
Masih di Jakarta Pusat, ada Gallery Musik Jakarta. Kapasitas penjualan toko ini jauh lebih besar dari AMI Musik. Di dalamnya, puluhan display gitar berbagai jenis dipajang. Misalnya Taylor 114 dijual dengan harga Rp 8,2 juta sedangkan untuk Taylor T5-S1 dijual dengan harga Rp 32 juta.
Kedua tempat tersebut memberikan gambaran jika harga gitar cukup mahal juga. Maklum katanya kualitas impor. Lantas di mana membeli gitar dengan harga murah di Jakarta?
ADVERTISEMENT
Jawabannya ada di Pasar Poncol, Senen, Jakarta. Di tempat ini, puluhan gitar murah dipajang misalnya Yamaha APX 500 yang dibanderol Rp 450 ribu, Taylor Rp 800 ribu dan Yamaha FX 370 seharga Rp 750 ribu. Gitar yang dijual di tempat ini umumnya adalah produksi lokal.
"Umumnya buatan dalam negeri seperti berasal dari Solo, Surabaya dan Bandung. Kayu yang digunakan pun berbeda dengan versi asli gitar versi asli biasanya menggunakan rosewood sedangkan gitar buatan dalam negeri terbuat dari kayu siprus," kata salah satu pedagang bernama Pujang kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (26/1).
Sementara itu, salah satu pengguna gitar Agung Listyo mengungkapkan perbedaan harga pada gitar umumnya dilihat dari kualitas bahan yang dipakai pada gitar itu sendiri. Pasalnya bahan dasar gitar ternyata berpengaruh pada suara yang dihasilkan.
"Bahan kayu semakin bagus maka bisa menghasilkan resonansi lebih bagus. Misal kayu eboni, maple," timpal Agung.
ADVERTISEMENT
Sedangkan faktor kedua adalah merek. Nama-nama merek tersohor seperti Fender, Yamaha dan Gibson akan memiliki standar tersendiri dalam pemilihan bahan baku. Ini bisa dibandingkan dengan merek yang kurang terkenal yang biasanya tidak menggunakan bahan sebaik merek ternama.
"Ya misalnya aja kalau kita beli di pinggir jalan, di toko-toko kecil gitu kan kelihatan, ya. Ibarat cuma pakai kayu triplek terus dipoles. Pasti beda dengan yang branded," tuturnya.
Selain itu untuk body gitar, Agung menjelaskan bahan dasar yang digunakan pada fretboard atau leher gitar juga berpengaruh. "Misal rosewood itu mahal. Bahan ini biasanya digunakan untuk materi fretboard. Bahannya lebih berat," ujar Agung.
Meski demikian, Agung tidak dapat mengklaim gitar mana yang paling bagus. Bagi dia, memilih gitar merupakan seni tersendiri.
ADVERTISEMENT
"Kalau masalah lebih bagus mana, saya enggak berani bilang. Karena kalau sudah profesional, kita bicara masalah selera dan kebutuhan akustik untuk rekaman atau ketika manggung," tutupnya.