Mendag Bantah Harga Gabah Disebut Murah: Sekarang Mahal, Rp 8.000 per Kg

18 Maret 2024 9:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendag Zulkifli Hasan membagikan beras dan meninjau pembangunan Pasar Palapa di Jalan Durian, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, Riau, Jumat (15/9). Foto: Dok. Kemendag
zoom-in-whitePerbesar
Mendag Zulkifli Hasan membagikan beras dan meninjau pembangunan Pasar Palapa di Jalan Durian, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, Riau, Jumat (15/9). Foto: Dok. Kemendag
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan membantah omongan anggota DPR soal anjloknya harga pokok penjualan (HPP) gabah di tingkat petani. Menurut dia, harga beras di petani saat ini mahal berada di kisaran Rp 7.000-8.000 per kg.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDIP, Mufti Anam, meluapkan emosi usai mendengar keluhan warga bahwa harga beras mahal, namun harga gabah anjlok.
"Kalau DPR mengatakan gabah itu murah, DPR itu keliru. Karena gabah sekarang harganya mahal. Ada yang Rp 7 ribu ada yang Rp 8 ribu," kata Zulhas saat pemantauan bahan pokok di Pasar Anyar, Bogor, Senin (18/3).
"Jadi tidak ada petani yang ngeluh harga gabah murah hari ini. Sampai saat ini ndak ada (keluhan)," tegasnya.
Lebih lanjut, Zulhas mengaku harga beras sudah mengalami penurunan. "Harga beras sudah turun sesuai dengan yang saya sampaikan beberapa waktu lalu," ungkapnya.
Mufti menuduh Direktur Utama PT Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, bohong karena menyampaikan harga gabah di kisaran Rp 7.000. Padahal harga gabah yang dibeli jauh lebih rendah.
ADVERTISEMENT
“Rakyat kita menjerit, mereka bilang harga beras mahal di toko-toko, di pasar-pasar. Tapi gabah kami paling mahal Rp 5.000, apa gunanya Bulog pak? Malu kami ini di DPR,” ujar Mufti dengan nada tinggi dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR di Gedung DPR, Rabu (13/3).
“Tidak ada yang bisa kami lakukan untuk rakyat. Oke bapak tiga bulan di tempat ini (Bulog), sekarang kami tanya harga gabah bisa benar-benar bapak beli minimal sesuai apa yang kita katakan,” lanjutnya.
Mufti menjelaskan rakyat kelas menengah juga mengeluh dengan tingginya harga beras. Harga beras saat ini telah menembus rekor tertinggi yang naik 35 persen dari harga yang ditetapkan.