Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Mendag Bantah Ritel Tutup Akibat Daya Beli Turun: Pola Belanja Konsumen Berubah
8 Mei 2025 13:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menanggapi fenomena penutupan sejumlah gerai ritel besar di Indonesia, salah satunya ritel asal Korea Selatan yang beroperasi di Indonesia, GS Supermarket. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan pola belanja masyarakat yang sudah berubah ke platform belanja online, bukan karena penurunan daya beli.
ADVERTISEMENT
“Kalau hanya tempat belanja, tidak akan laku. Karena pasti akan kalah dengan (toko) online, kemudian juga pola belanja masyarakat, kan sudah berbeda,” ujar Budi saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Kamis (8/5).
Ia menjelaskan, kini konsumen cenderung membeli barang sesuai kebutuhan harian, bukan lagi dalam jumlah besar seperti seminggu atau dua minggu. Hal ini membuat masyarakat lebih memilih berbelanja di toko yang dekat dengan tempat tinggal mereka, ketimbang datang ke pusat perbelanjaan besar.
Budi juga menyebut bahwa pihaknya telah berbicara dengan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) dan mereka menilai bahwa pusat perbelanjaan bisa bertahan apabila mampu menawarkan pengalaman dan perjalanan berbelanja yang menyenangkan.
“Jadi orang belanja itu sambil pingin jalan-jalan, pingin makan, pingin hangout sama keluarga, macam-macam,” sambung Budi.
ADVERTISEMENT
Mengenai jumlah pasti gerai ritel yang tutup, Budi mengatakan akan mengeceknya lebih lanjut. Namun, ia menegaskan bahwa fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia. “Itu nggak hanya di Indonesia lho ya, di Singapura juga tren itu ada,” pungkasnya.
Sebelumnya, GS Supermarket dikabarkan bakal menutup seluruh gerainya di Indonesia pada akhir Mei 2025.
Sinyal akan tutupnya GS Supermarket ramai saat akun Instagram resminya mengunggah postingan agar pelanggannya segera menggunakan poin yang dapat ditukar dengan potongan belanja hingga 31 Mei 2025.