Mendag Belum Lihat Dampak Virus Corona Terhadap Ekspor RI

27 Januari 2020 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/11/2019). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/11/2019). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pasca-meluasnya virus corona, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menilai belum adanya penurunan aktivitas ekspor Indonesia. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan aktivitas ekspor Indonesia ke China masih berjalan normal.
ADVERTISEMENT
“Kalau untuk ekspor ini kita menghadapi virus-virus corona saya rasa tidak ada dampaknya. Dan juga tetap kita jalankan sesuai dengan prosedur dari pada negara penerima ekspor kita,” kata Agus usai menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian 2020 di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (27/1).
Menurut Agus, potensi pasar China masih cukup menjanjikan. Sehingga, iya yakin kegiatan ekspor tak mengalami penurunan.
“Saya rasa enggak ada ya situasi itu karena berkaitan dengan pemakai tetap. Dan juga karena China ini negara yang sangat besar, 1,7 miliar penduduk jadi potensinya besar sekali,” imbuh dia.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di rumah Menkominfo Johnny G. Plate. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Indrasari Wisnu Wardhana menuturkan, dampak virus corona terhadap kegiatan ekspor tidak bisa terdeteksi dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Menurut Wisnu, virus ini akan berdampak besar pada perekonomian China sendiri jika berlangsung lama.
“Dalam waktu pendek ini belum kelihatan. Kalau ini wabahnya panjang pasti nanti akan ada dampaknya. Tapi ini kan kita belum tahu, karena ini baru kan. Kalau panjang, ya pasti nanti akan ada dampaknya, karena perekonomian mereka (China) akan slow down. Tapi ini kan masih baru saja, jadi belum,” imbuh dia.
Ia menuturkan, biasanya dampaknya terhadap ekspor sendiri akan berasa jika penyebaran virus corona terjadi selama 6 bulan.
“Jadi enggak sekarang kasus, sekarang kelihatan itu enggak. Kecuali kasusnya memang besar sekali, enggak tertangani,” pungkas Wisnu.