Mendag: Harga Cabai Jangan Terlalu Murah, Nanti Petani Bangkrut

29 Januari 2023 14:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang melayani pembeli cabai merah di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/7/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang melayani pembeli cabai merah di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/7/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut harga bahan pokok di pasaran stabil, di antaranya harga cabai. Ia menyebut harga pasar cabai saat ini berkisar di Rp 40.000 per kilo.
ADVERTISEMENT
Namun, Mendag Zulhas menegaskan harga bahan pokok tidak boleh terlalu murah agar petani tidak dirugikan, khususnya untuk petani cabai. Jika harga bahan pokok terlalu murah, risiko petani bangkrut semakin besar.
"Sekarang lagi murahnya (harga cabai). Justru jangan terlalu murah, kalau terlalu murah kan nanti petaninya bangkrut. Cabai itu Rp 40.000 lah (per kilo), kalau cabainya Rp 20.000 (per kilo) kan bangkrut petaninya, kasihan," kata Mendag Zulhas usai memberi sambutan pada acara Jalan Sehat Masyarakat Jakarta Timur di Malaka Sari, Duren Sawit, Minggu (29/1).
Informasi harga ini didapat Kementerian Perdagangan ketika mengunjungi Pasar Cisalak hari Sabtu (28/1) kemarin. Ia mengatakan jika harga bahan pokok terus meroket, Kemendag akan turun tangan dan memberikan subsidi. Skema pertama adalah subsidi pada ongkos kirim, lalu jika harga tidak terbendung, pemerintah akan gelontorkan subsidi untuk harga pangan.
ADVERTISEMENT
“Jika harga (bahan-bahan pokok) naik 5 persen, kita subsidi ongkosnya. Jadi misalnya telur dari Blitar ke Jakarta, ongkosnya dibayar pemerintah. Tapi kalau naik melebihi itu, kita akan subsidi harga,” kata Zulhas.
Sebelumnya, Pemerintah menyiapkan dana sebesar 26,89 triliun untuk BUMN Pangan ID Food dan Perum Bulog. Hal ini tercantum pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat meninjau pasar tradisional di Stasiun Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (25/12/2022). Foto: Kemendag RI
"Secara kuantum dan jumlah, ini estimasi satu tahun yang membutuhkan kurang lebih sekitar Rp 26 triliun," kata Dirut ID Food Frans Marganda dalam RDP Komisi VI DPR RI, Selasa (24/1).
Dari anggaran tersebut, Rp 12,17 triliun digelontorkan untuk ID Food untuk mengelola bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging ruminansia, daging ayam, telur, dan gula konsumsi.
ADVERTISEMENT
Frans menjelaskan, hadirnya Perpres CPP ini ditujukan agar pemerintah dapat menguasai komoditas pangan penting di Tanah Air agar punya kekuatan untuk menjaga pasokan dan stabilitas harga.
"Dengan ini, baik Bulog maupun ID Food diharapkan punya stok untuk 11 produk ini, 3 jadi domain Bulog dan 8 jadi domain ID Food," jelas Frans.