Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Mendag: Indonesia Terus Impor Beras Sejak 1960-an
18 Februari 2019 14:47 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyoroti data pemerintah tentang produksi beras nasional sepanjang 2018. Prabowo mempertanyakan, Indonesia disebut sudah surplus beras namun masih melakukan impor. Pernyataan ini dia kemukakan dalam debat capres kedua pada Minggu (17/2) kemarin.
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menanggapinya dengan senyum kecil saat ditanya. Dia menyatakan bahwa data menunjukkan Indonesia selalu mengimpor beras. Bahkan, impor ini dilakukan sejak tahun 1960.
"Buktinya dari data, kita impor beras terus sejak tahun 1960an," kata Enggar dengan senyum kecil saat ditanya di Cikupa, Tangerang, Senin (18/2).
Sebelumnya, capres nomor urut 01 Joko Widodo mengatakan bahwa produksi beras nasional tercatat surplus. Jokowi memang mengakui bahwa Indonesia masih melakukan impor beras. Jokowi beralasan, impor dilakukan untuk menjaga stok dan menstabilkan harga.
Sebagai gambaran, produksi beras nasional mencapai 32 juta ton, dengan konsumsi nasional sekitar 29,5 juta ton. Ada surplus sekitar 2,8 juta ton.
Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor 2.253.750 ton beras sepanjang 2018, atau meningkat dari periode sebelumnya yang sebanyak 311.520 ton.
ADVERTISEMENT