Mendag Minta Tambahan Dana Kemendag Jadi Rp 2,4 Triliun untuk 2025

13 Juni 2024 18:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendag Zulhas sampaikan bahwa konsumen Indonesia secara bertahap semakin cerdas. Foto: Dok. Kemendag
zoom-in-whitePerbesar
Mendag Zulhas sampaikan bahwa konsumen Indonesia secara bertahap semakin cerdas. Foto: Dok. Kemendag
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta dukungan kepada DPR RI untuk dapat menambah pagu anggaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjadi Rp 2,4 triliun untuk 2025.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, porsi yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk Kemendag tahun 2025 adalah Rp 1,6 triliun, atau turun sebesar 15,67 dari anggaran 2024 sebesar Rp 1,9 triliun.
"Minta Rp 2,4 triliun aja kami udah seneng, total (Rp 2,4 triliun) nambahnya berapa kalau (jadi) Rp 2,4 triliun," kata Zulhas dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI di Kompleks Parlemen, Jakarta (13/6).
Tidak hanya tahun ini, Zulhas membeberkan, penurunan jatah anggaran yang disediakan untuk Kemendag telah terjadi selama beberapa tahun terakhir.
"Jadi banyak sekali turunnya, 2021 Rp 3,2 triliun, tahun 2022 turun Rp 2,1 triliun, 2023 naik lagi Rp 2,4 triliun, tahun 2024 turun Rp 1,9 tahun 2025 turun lagi Rp 1,6 triliun. Separuh, jadi dari 2021 turunnya separuh," jelas Zulhas.
ADVERTISEMENT
Meskipun, Zulhas mengatakan pihaknya telah bersurat dengan surat Nomor PR.002/239/M-DAG/SD/4/2024 tanggal 30 April 2024, kepada Presiden Jokowi agar pagu anggaran Kemendag naik menjadi Rp 4,05 triliun untuk 2025. Namun angka tersebut tidak mungkin dapat disetujui.
Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) di Rakorwil PAN, di Jateng, Sabtu (8/6/3034). Foto: Dok. PAN
Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tersebut juga memutuskan untuk mengusulkan penambahan pagu anggaran Kemendag 2025 menjadi Rp 2,4 triliun.
"Ini udah enggak mungkin, jadi ini (Rp 4,05 triliun) minta yang nggak mungkin, ini Sekjennya (Kemendag) lucu nih," ujar Zulhas.
Selanjutnya pagu indikatif Kemendag untuk 2025 tersebut, lanjut Zulhas, akan dibagi untuk belanja operasional sebesar Rp 525,65 miliar dan non-operasional sebesar Rp 1,13 triliun.
Di sisi lain, Zulhas juga menyinggung turunnya jatah anggaran untuk Kemendag ini berbanding terbalik dengan misi pemerintah untuk meningkatkan ekspor.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, atas penurunan jatah anggaran untuk Kemendag ini, atase perdagangan (Atdag) yang bertugas di luar negeri untuk membantu ekspor ini dapat terancam.
"Atdag-atdag bisa terancam ditarik, karena uang sewa rumahnya dari Kemenlu (Kementerian Luar Negeri) ditarik juga, uangnya nggak ada, kan biasanya dari Kemenlu sewa rumah atdag 52 negara, sekarang nggak boleh lagi dari Kemenlu, karena Kemenlu juga uangnya kurang, itulah kira-kira kenyataannya," singgung Zulhas.
"Kami kan mau ekspor, kita mau bersaing dengan negara lain, loh gimana orang atdagnya mau pulang, karena biaya gaji sewa rumah segala macam, yang biasa dari Kemenlu dihapus, dari kita juga dikurangin, sementara kita punya target ekspor ini meningkat," tutup Zulhas.