Mendag Pamer Berjas Buatan UMKM, Tapi Dasinya Impor

4 Mei 2021 9:31 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Foto: Ismar Patrizki/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Foto: Ismar Patrizki/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pamer mengenakan jas buatan UMKM dalam acara diskusi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Semakin Bangga Buatan Indonesia 2021 yang ditayangkan secara virtual di YouTube FMB9, Senin (3/5).
ADVERTISEMENT
Menurut dia, outfit-nya hari ini sudah keren karena tidak hanya jas hitamnya yang buatan UMKM, kemeja putih yang dikenakan pun dari lokal. Hanya satu barang impor yang masih dipakai di badannya kemarin, yaitu dasinya yang berwarna keunguan.
"Saya hari ini pakai jas, produksinya UMKM. Buatan Indonesia. Saya mau menunjukkan produksi Indonesia keren, kemejanya juga buatan UMKM. Dari semua ini, yang buatan luar negeri hanya dasinya. Tapi dengan kombinasi UMKM ini, 90 persen barang buatan Indonesia ini keren," katanya dikutip kumparan, Selasa (4/5).
Sejak diangkat menjadi Mendag beberapa bulan lalu, Lutfi mengatakan dirinya fokus untuk menghidupkan produksi buatan dalam negeri agar tidak kalah saing dengan produk impor, terutama yang dijual secara bebas di marketplace.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Foto: Widodo S. Jusuf/ANTARA FOTO
Karena itu, dia akan memperbaiki sisi pasokan atau produksi UMKM sampai meningkatkan permintaannya. Tujuannya, agar memberikan pasar yang sehat antara produk lokal dan impor yang menurutnya selama ini membunuh UMKM dalam penjualan di marketplace.
ADVERTISEMENT
Muhammad Lutfi menemukan ada kasus batik cetak yang diproduksi di luar negeri dengan menyontek motifnya dari Indonesia. Sementara dijualnya ke Indonesia. Agar kejadian ini tidak terulang, pihaknya akan mencari cara untuk mengaturnya.
"Ini kami lagi cari jalan supaya jangan sampai industri-industri ini menghancurkan industri kita. Kita akan cari ekuilibriumnya, akan revisi aturan," tegasnya.