Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Rencana Perum Bulog mengekspor beras renceng atau beras saset ke Arab Saudi terpaksa ditunda. Pasalnya, masih ada syarat-syarat administrasi yang harus dilengkapi.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan, belum memeriksa dokumen ekspor beras saset dari Bulog.
"Mungkin saya belum lihat ada dokumen masuk," katanya saat ditemui di Gedung Kemendag, Jakarta, Kamis (27/2).
Agus bilang, Kemendag terus mendukung dan memberikan kemudahan bagi siapa pun termasuk Bulog.
"Kalau ekspor kita akan mudahkan semua lah. Enggak ada masalah," sebutnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, ekspor beras yang mestinya dilakukan hari ini, masih harus menunggu perlengkapan administrasi. Namun, ia masih belum menyebut kapan pasti ekspor beras itu bisa dieksekusi.
"Seyogyanya memang hari ini diberangkatkan ke Arab Saudi. Tapi masih ada administrasi yang belum lengkap sehingga masih harus dilengkapi," ungkap Budi Waseso di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
Buwas, panggilan akrab Budi Waseso itu menjelaskan, beras yang belum jadi diekspor itu ada sekitar 100 ton. Ia bilang, beras saset begitu diminati di Arab Saudi, utamanya bagi para TKI yang ada di sana.
Begitu diminatinya beras saset buatan Bulog itu, membuat Buwas bergegas mengirimkan pegawainya ke Arab Saudi. Namun, dia lupa jika proses ekspor harus terlebih dulu mengajukan izin ke Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
"Ternyata ekspor itu tidak mudah, karena ada prosedur. Kalau saya tadinya ekspor ya tinggal ekspor saja. Rupanya, lupa saya kalau ada Menteri Perdagangan, lupa saya. Karena itu kan kewenangannya Kementerian Perdagangan, ya wajar. Lupa saya, nah itu tak boleh," kata Buwas yang disambut gelak tawa seisi ruangan di area Gudang Bulog Kelapa Gading.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, pihaknya mengaku terus mengupayakan agar kelengkapan administrasi ekspor dapat terpenuhi. Sehingga, beras saset bisa segera dikirim ke Arab Saudi yang menurutnya memang besar permintaannya.
"TKI di sana kan banyak juga. Itu maksudnya. Karena banyak keluhan masyarakat di sana maunya beras yang dia suka, yang di Arab itu kan panjang-panjang, ternyata itu kurang disukai masyarakat kita," kata dia.
Jika ekspor perdana ini berhasil, pihaknya berharap agar Bulog bisa mengekspor sebanyak 10.000 ton. Bahkan, Buwas berangan-angan bisa mengirimkan sampai 100.000 ton beras saset ke Arab Saudi setiap bulan nantinya.
Beras saset milik Bulog itu itu dijual dengan kemasan 250 gram. Harga per kilogram (kg) beras tersebut sekitar Rp 15.000.
ADVERTISEMENT