Mendag Sambangi Kantor Erick Thohir, Bahas Pengembangan Ekspor UMKM

24 Januari 2025 11:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir dan Mendag Budi Santoso. Dok: Ave Airiza/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir dan Mendag Budi Santoso. Dok: Ave Airiza/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyambangi kantor Kementerian BUMN yang dipimpin oleh Erick Thohir hari ini, Jumat (24/1). Kunjungannya dilakukan untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar mampu bersaing di pasar global.
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan optimisme terhadap kolaborasi ini. Menurutnya, sinergi antara Kementerian Perdagangan dan BUMN mampu mencetak UMKM yang go internasional.
"Kami melihat potensi daripada sinergi BUMN dengan Pak Mendag, terutama bagaimana UMKM bisa go internasional ini kita coba maksimalkan. Tadi salah satunya nanti Pak Mendag akan tambahkan, kebetulan kan kita punya platform pada UMKM yang sudah berjalan hampir 5 tahun," kata Erick dalam konferensi pers di Kantor BUMN, Jumat (24/1).
Erick mengungkapkan, platform UMKM tersebut telah mencatat ekosistem yang melibatkan hampir 55 ribu UMKM. Dengan total transaksi mendekati Rp 50 triliun.
“Ekosistem ini kan mereka merupakan tadi yang mengikutkan pengadaan yang ada di kementerian BUMN. Lalu kita kasih support funding dengan bank-bank Himbara,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Budi Santoso menjelaskan, program unggulan Kementerian Perdagangan, yakni UMKM Bisa Ekspor, yang dirancang untuk memfasilitasi UMKM menembus pasar internasional.
Program ini melibatkan perwakilan perdagangan di 33 negara yang bertugas memfasilitasi proses pitching hingga business matching.
"Setiap bulan itu minimal 33 kali UMKM ini bisa presentasi produknya ke perwakilan kita. Kemudian setelah presentasi, perwakilan kita ini mencarikan buyernya. Nah ketika ada atau sudah dapat buyer maka dilakukan business matching secara online juga," ungkapnya.
Erick menekankan pentingnya efisiensi dalam pameran ekspor UMKM. “Kita sepakat semua pameran yang akan dikoordinasi oleh Pak Mendag itu selalu sudah harus ada buyernya. Jadi tidak hanya pameran, tidak hanya kita kirim UMKM ke sana, tetapi tidak maksimal untuk tadi transaksinya,” tambah Erick.
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan menargetkan peningkatan ekspor nasional sebesar 7,1 persen pada tahun 2025, dengan kontribusi UMKM sebagai salah satu penopangnya. “Makanya ketika kita melakukan, kan pasti kita akan melakukan action-nya apa. Salah satunya program ini ya,” ujar Budi.
Dalam hal kontribusi UMKM terhadap total ekspor, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi, menjelaskan, kontribusinya saat ini berada di angka sekitar 7 persen.
“Belum sampai 10 persen, tapi lebih dari 5 persen. Jadi sekitar 7 persen. Dengan ini kita berharap bisa didorong lebih banyak lagi. Kita targetnya bisa naik jadi 9 persen, tapi harus dicek lagi ya,” ujarnya.

Komoditas Unggulan dan Pendampingan UMKM

Sementara itu, terkait sektor unggulan, UMKM berfokus pada furniture, makanan, minuman, dan kerajinan.
ADVERTISEMENT
“Kalau kebanyakan memang ya kalau UMKM itu ya furniture, makanan, minuman, kerajinan itu yang sering, artinya sudah banyak masuk pasar. Tetapi di luar itu banyak, makanya kita garap dengan program ini biar produk luar itu juga masuk. Karena potensinya besar sekali,” kata Budi.
Untuk memastikan UMKM dapat menembus pasar internasional, Kementerian Perdagangan menyiapkan standar pameran ekspor.
"Sebelum berangkat, pra pameran itu perwakilan kita harus sudah mencarikan buyer. Ya begitu sampai di sana, peserta pameran ini sudah ketemu buyer yang kita siapkan," jelas Budi.