Mendag Tak Hadir Rapat soal Kenaikan Bahan Pokok, Anggota DPR: Panggil Paksa!

17 Februari 2022 11:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendag Muhammad Lutfi rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (31/1/2022).  Foto: Kemendag RI
zoom-in-whitePerbesar
Mendag Muhammad Lutfi rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (31/1/2022). Foto: Kemendag RI
ADVERTISEMENT
Hari ini, Kamis (17/2) Komisi IV, Komisi VI dan Komisi VII DPR RI menggelar Rapat Kerja Gabungan dengan Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian dan Menteri ESDM untuk membahas kenaikan harga sejumlah bahan pokok.
ADVERTISEMENT
Rapat kerja gabungan yang dijadwalkan pukul 09.30 WIB tersebut batal digelar lantaran Mendag Muhammad Lutfi tak bisa menghadiri undangan DPR RI. Padahal 3 menteri lainnya sudah hadir.
“Menginformasikan bahwa Menteri Perdagangan berhalangan hadir karena menghadiri kegiatan lain yang telah dijadwalkan sebelumnya dan tidak dapat diwakilkan dan mengusulkan rapat kerja gabungan Komisi IV, Komisi VI Komisi dan VII dijadwalkan ulang. Maka kami meminta persetujuan apakah rapat kerja gabungan ini tetap dilaksanakan tanpa kehadiran Menteri Perdagangan?” ujar Wakil DPR RI Rachmat Gobel yang memimpin forum, Kamis (17/2).
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi, mengatakan kehadiran Menteri Perdagangan sangat krusial pada rapat gabungan kali ini. Karena hal itu menyangkut kisruh kenaikan harga bahan pokok yang kini banyak meresahkan masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Menteri perdagangan memiliki peranan yang sangat vital dalam berbagai kebijakan yang terjadi kisruh di masyarakat seperti minyak goreng misalnya. Kalau tidak ada kehadiran dia menurut saya tidak ada artinya rapat ini. Untuk itu saya meminta untuk ditunda sampai kapan dia bisa hadirnya,” ujar Dedi.
Dedi Mulyadi. Foto: kumparan
Senada dengan Dedi, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggi juga setuju rapat kerja gabungan ini ditunda. Menurutnya, kehadiran Muhammad Lutfi justru menjadi yang paling penting mengingat apa yang menjadi pokok bahasan pada rapat tersebut.
“Yang saya rasa, (menteri) yang lain ini sebagai penunjang saja. Antara Menteri Perindustrian, Menteri Pertanian, maupun teman-teman di Komisi VII, Menteri ESDM, ini adalah penunjang semua daripada kegiatan tersebut,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman mengatakan bahwa forum rapat kerja gabungan tersebut akan menjadi forum yang baik untuk mendapat gambaran besar dari situasi yang terjadi di Indonesia, terutama masalah kenaikan harga bahan pokok.
“Oleh karena itu dalam rangka untuk dapat optimalisasi pencapaian dari rapat ini kita sebetulnya berharap sekali keempat Menteri bisa hadir dalam rapat ini. Maka dari itu sama dengan teman-teman kita sarankan agar ini ditunda,” ujarnya.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (kanan) berbincang dengan pedagang saat sidak di Pasar Terong, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (17/2/2022). Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Sebelum rapat diputuskan ditunda, Dedi Mulyadi menyela dan mengatakan kepada Rachmat Gobel selaku pimpinan rapat. Ia mengatakan pimpinan harus tegas mengambil tindakan kepada Menteri yang tak hadir memenuhi panggilan DPR.
“Saya sampaikan ke pimpinan, tindakan apa yang akan dilakukan oleh pimpinan DPR terhadap Menteri yang tak mau datang dipanggil DPR padahal ada hal krusial yang terjadi di tengah masyarakat?” ujar Dedi.
ADVERTISEMENT
Ia mengusulkan agar Mendag dipanggil paksa bila terus menerus tak hadir. "Kalau tiga kali panggil paksa saja pimpinan, minta bantuan kepolisian," Dedi menambahkan.
Setelah forum mufakat, Rachmat Gobel memutuskan rapat kerja gabungan ditunda. “Demikian kesimpulannya, setelah masa reses atau kita lihat perkembangan selanjutnya, mungkin juga selama masa reses akan kita undang,” pungkas Gobel.