Mendag Zulhas Prediksi Nilai Ekspor Tahun ini Kembali Turun

26 Juli 2024 15:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) membeberkan progres kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita di Jakarta, Jumat (19/7). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) membeberkan progres kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita di Jakarta, Jumat (19/7). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memproyeksikan nilai ekspor Indonesia pada tahun ini mengalami penurunan. Penurunan nilai ekspor ini akibat dari harga komoditi yang melemah.
ADVERTISEMENT
Sebab, produk-produk komoditas menyumbang lebih dari 90 persen terhadap total ekspor nasional. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini melihat tren penurunan ekspor telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Pekerja memuat buah kelapa sawit ke atas truk di Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (31/1/2024) Foto: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
"Memang ekspor kita [dalam] 50 bulan surplus terus. [Pada] 2021 surplus kita USD 50,5 miliar dolar, 2023 turun [menjadi] USD 30 [miliar]. Nampaknya tahun ini akan turun lagi nilainya, tapi volumenya tidak," katanya dalam sambutan pelepasan ekspor alas kaki di Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (26/7).
Zulhas mengakui kinerja ekspor industri komoditas tergantung pergerakan harga yang cenderung fluktuatif. Sementara itu, untuk produk-produk manufaktur seperti alas kaki memiliki tren harga yang lebih stabil.
Ia pun menyampaikan upayanya untuk terus mendukung pelaku usaha dalam negeri terutama yang berorientasi ekspor. Ia menyebut intensif untuk memberikan perhatian kepada pelaku usaha dua kali dalam seminggu untuk mendorong permintaan pasar ekspor.
ADVERTISEMENT
"Untuk itu, sektor padat karya 20.000 [ tenaga kerja PT Selalu Cinta Indonesia] banyak orientasinya ekspor. Itu memang prima, orang banyak, kerja ekspor kita dapat devisa. Oleh karena itu kita push agar meningkatkan kemampuan ekspor," katanya.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent untuk bulan September ditutup naik 66 sen atau 0,81 persen menjadi USD 82,37 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk bulan September naik 69 sen atau 0,89 persen menjadi USD 78,28.
Ilustrasi tambang batu bara. Foto: Shutterstock
Batu Bara
Harga batu bara terpantau turun pada penutupan perdagangan Kamis. Menurut bursa ICE Newcastle (Australia), harga batu bara kontrak pengiriman Agustus 2024 turun 0,15 persen menjadi USD 138,40 per ton.
CPO
Harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) naik tipis pada penutupan perdagangan Kamis. Menurut bursamalaysia.com, harga CPO kontrak Agustus 2024 naik 0,59 persen menjadi MYR 4.032 per ton.
ADVERTISEMENT
Nikel
Adapun harga nikel terpantau turun pada penutupan perdagangan Kamis. Harga nikel berdasarkan London Metal Exchange (LME) turun 0,37 persen menjadi USD 15.769 per ton.
Timah
Sementara itu, harga timah terpantau mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Kamis. Harga timah berdasarkan LME ditutup turun 1,26 persen dan menetap di USD 29.416 per ton.