Mendag Zulhas Tinjau Pasar Asemka, Ajak Pedagang Belajar Jualan Online

29 September 2023 14:17 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau produk kecantikan di Pusat Grosir Asemka, Jakarta, Jumat (29/9/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau produk kecantikan di Pusat Grosir Asemka, Jakarta, Jumat (29/9/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas mendatangi Pusat Grosir Asemka, Jakarta Barat, Jumat (29/9). Dalam kesempatan itu, Zulhas mengajak pedagang mulai belajar jualan online.
ADVERTISEMENT
"Kita atur, kita tata biar tidak satu usaha memborong semua. Tapi bapak-bapak juga mulai belajar jualan, selain offline, juga online," kata Zulhas kepada pedagang.
Untuk mendorong pemanfaatan platform digital oleh pedagang pasar konvensional, Zulhas menjelaskan Kementerian Perdagangan memberikan pelatihan gratis. Sehingga mereka juga mahir menjual produk secara daring.
"Dilatih fotonya, jualannya, pengemasannya. Mereka dilatih tidak bayar, sehingga nanti selain offline bisa juga jualan melalui online," ujar Zulhas.
Zulhas mengungkapkan pihaknya menggaet pelaku bisnis di marketplace, ritel modern, dan lembaga perbankan dalam program tersebut.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau produk kecantikan di Pusat Grosir Asemka, Jakarta, Jumat (29/9/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Ia lalu menyinggung sepinya pembeli di pasar konvensional yang disebabkan oleh persaingan dengan produk-produk yang dijual di platform social commerce. Menurutnya, persaingannya tidak sehat.
Zulhas menegaskan melalui Permendag Nomor 31 Tahun 2023 pemerintah hadir untuk mengatur platform social commerce, agar tidak merugikan pedagang pasar konvensional.
ADVERTISEMENT
"Bedak tadi dia jual Rp 22 ribu tapi di online bisa Rp12.000 - Rp 15.000. Di sini (pasar) orang datang, di sana (social commerce) ongkos pun tidak bayar lagi jadi ini persaingannya kan tidak sehat," tutur Zulhas.