Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Mendag Zulhas Tinjau Pasar di Sumedang: Ayam dan Telur Stabil, Cabai Masih Mahal
13 Desember 2023 13:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Zulhas berangkat dari Jakarta menggunakan Kereta Cepat Whoosh dan tiba di area pasar tradisional yang menghubungkan Sumedang-Bandung ini sekitar pukul 08.00 WIB. Begitu tiba, ia yang datang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana panjang hitam langsung menyapa para pedagang dan warga yang sedang berkunjung di pasar.
Zulhas kemudian berjalan ke dalam area pasar untuk menemui para pedagang, mulai dari pedagang bumbu dapur, ayam potong, sayuran, cabai, bawang merah, daging sapi, beras, minyak goreng, hingga penjual telur.
Selain mengecek harga dan pasokan bapok, Zulhas juga sempat membeli 10 kg ayam potong, 2 kg daging sapi, dan 2 kg cabai di beberapa kios pedagang.
Berdasarkan pengecekannya, Zulhas mengungkapkan harga ayam dan telur stabil bahkan cenderung turun. Namun, harga cabai masih mahal.
ADVERTISEMENT
"Ya saya ke pasar ngecek harga. Yang lainnya stabil bahkan cenderung turun seperti ayam dan telur, cabai masih mahal," kata Zulhas di Pasar Tanjungsari, Sumedang, Rabu (13/12).
Sementara itu, Zulhas memastikan terkait pasokan bapok lainnya, termasuk beras dan minyak untuk Nataru masih aman.
"Beras cukup, ayam cukup, telur lebih, semua cukup. Nataru minyak banyak. Tadi itu cuma satu, cabai saja, supply-nya terbatas, kurang, sehingga harganya jadi mahal," ujar Zulhas.
Zulhas lalu menyebut bahwa kenaikan harga cabai biasanya terjadi pada bulan Desember. Sebab, antara produksi dan permintaannya tidak seimbang.
"Ya supply and demand saja, kalau Desember biasa kan, produksinya enggak ada, kurang, perubahan musim, biasanya cabai itu buahnya enggak banyak," ujar Zulhas.
ADVERTISEMENT
"Nah ini kita harap bupati bisa subsidi transportasinya sehingga harganya bisa dikendalikan," tambahnya.
***
Reporter: Yulian Saputra