Mendagri Beberkan Biang Kerok Pembayaran THR ASN Telat

15 Maret 2024 19:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) bersama sejumlah menteri menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat (15/3/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) bersama sejumlah menteri menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat (15/3/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian membeberkan biang kerok telatnya pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS). Salah satunya karena dana tersebut digunakan untuk membayar rekanan proyek.
ADVERTISEMENT
"Kadang-kadang di daerah uang yang masuk dipakai dulu untuk membayar rekanan-rekanan ini, apa lagi mau Lebaran, ini proyek-proyek sudah selesai dibayar pakai uang itu," kata Tito dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jumat (15/3).
"Kenapa? Nanti dapat kickback dia. Akhirnya THR nggak dibayarkan, gaji ke-13 nggak dibayarkan, uangnya dipakai yang itu dulu," imbuhnya.
Tito melanjutkan penyaluran DAU diberikan langsung dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Untuk itu, dia mewanti-wanti dana tersebut digunakan untuk keperluan lain.
"Kalau tadi APBN sudah terang sekali untuk THR Gaji ke-13 berasal dari APBN yang disalurkan ke daerah melalui mekanisme DAU. Yang kita jaga nanti itu supaya uang itu jangan dipakai untuk yang lain tetapi untuk THR langsung," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah menggelontorkan anggaran senilai Rp 48,7 triliun untuk membayarkan THR PNS di tahun ini. Anggaran tersebut naik bila dibandingkan dengan anggaran tahun 2023 yang hanya sebesar Rp 38,8 triliun.
"Kenaikan anggaran THR ASN karena ada kenaikan gaji, yaitu gaji pokok dari Rp 7,9 triliun di 2023 menjadi Rp 8,4 triliun di 2024. Kemudian komponen tunjangan kinerjanya 100 persen, kalau tahun lalu 50 persen" kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mencatat, terjadi kenaikan anggaran THR untuk pensiunan di tahun ini. Pada 2023 dia hanya menganggarkan senilai Rp 9,8 triliun, kemudian naik menjadi Rp 11,65 triliun di 2024.
Sehingga, total anggaran yang digelontorkan APBN tembus Rp 29,7 triliun. Angka itu naik dari 2023 sebesar Rp 21,4 triliun.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pembayaran THR ASN 2024 juga berasal dari APBD dengan nilai mencapai Rp 19 triliun. Dengan rincian untuk ASN daerah Rp 16,7 triliun, tunjangan profesi guru ASN daerah Rp 2,3 triliun dan tambahan penghasilan guru ASN Rp 40 miliar.
Di sisi lain, Sri Mulyani menggelontorkan anggaran senilai Rp 50,8 triliun untuk membayar gaji ke-13. Anggaran ini naik bila dibandingkan dengan pembayaran gaji ke-13 di tahun 2023 yang hanya sebesar Rp 38,8 triliun. Dengan rincian kenaikan terjadi pada pembayaran gaji ke-13 untuk ASN Pusat dari Rp 21,4 triliun di 2023 menjadi Rp 29,7 triliun di 2024.
"APBN Pusat (anggarannya) naik dari Rp 21,4 triliun menjadi Rp 29,7 triliun. Ini karena untuk tukinnya 100 persen dan ada kenaikan gaji pokok," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian pembayaran gaji ke-13 juga diambil dari APBD sebesar Rp 21,1 triliun. Angka ini naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 17,4 triliun. "Pencairan gaji ke-13 dilakukan pada Juni mendatang," katanya.