Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mendagri Ungkap Anggaran Stunting Rp 10 M, Sampai Perut Ibu Hamil Cuma Rp 2 M
18 Desember 2024 12:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Dalam Negeri (Mendagri ) Tito Karnavian menyoroti penggunaan anggaran program pencegahan stunting yang dinilai tidak efisien selama ini.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan ada sebuah program stunting yang menelan total anggaran sebesar Rp10 miliar. Namun, dari total anggaran itu hanya Rp2 miliar yang digunakan untuk membeli makanan bagi penderita stunting.
"Anggaran Rp10 miliar. Rapat koordinasi, studi banding dan lain-lain Rp6 miliar. Yang jadi makanan untuk ibu hamil dan anak-anak di bawah 2 tahun itu Rp2 miliar. Rp2 miliarnya lagi evaluasi. Jadi yang stunting itu Rp2 miliar yang masuk ke perut itu. Yang lainnya studi banding," kata Tito dalam acara Penganugerahan APBD Award dan Rakornas Keuangan Daerah 2024 di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (18/12).
Meski begitu, Tito tak merinci nama institusi di mana program dengan anggaran jumbo untuk stunting ini dianggarkan.
ADVERTISEMENT
Tito kemudian meminta Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri dan semua pihak untuk mengawasi pelbagai belanja pemerintah yang tak efisien. Termasuk salah satunya soal anggaran perjalanan dinas.
Ia mengatakan baru-baru ini anggaran perjalanan dinas kementerian/lembaga sudah dikurangi separuhnya.
"Dan sudah dikunci. Untuk kementerian/lembaga sudah dikunci oleh beliau. Kemarin sore jam 17.00 saya diskusi dengan Menkeu itu untuk perjalanan dinas dikurangi separuh K/L," ucap dia
Tak hanya itu, Tito juga menyoroti kerap kali pemerintah daerah membuat program yang dinamakan 'rapat dalam rangka penguatan'. Ia lantas meminta para kepala daerah untuk mengawasi program seperti demikian lantaran tak efisien.
"Kapan kuat-kuatnya ini barang. Ini tolong rekan-rekan kepala daerah jangan dibohongin sama Sekda, sama BPKAD. Ini mainnya di Bappeda sama BKAD. Jujur-jujur. Iya. Tolong lah mindsetnya berubah. Karena kasihan rakyat," pungkas Tito.
ADVERTISEMENT