Menengok PLTA Bengkok di Bandung yang Dibangun Belanda Tahun 1923

20 Oktober 2018 11:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok Bandung.
 (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok Bandung. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jika melihat fisik turbin dan generator Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok yang terletak di kawasan Dago Bandung, mungkin tak ada yang menyangka bahwa mesin tersebut telah berumur hampir seabad.
ADVERTISEMENT
Selain turbin dan generator itu terlihat perkasa saat dioperasikan, juga tak ada cat yang mengelupas khas mesin tua. Namun tak bisa dipungkiri, PLTA Bengkok memang dibangun Pemerintah Belanda di tahun 1923.
Saat kumparan berkunjung ke PLTA Bengkok, turbin dan generator penghasil listrik berada di dalam gedung bercat putih khas bangunan Eropa. Jendela dan pintu berukuran raksasa menjadi kekhasan tersendiri bangunan itu.
“Gedung ini memang asili peninggalan Belanda, hanya kami lakukan perawatan,” kata Supervisor Senior PLTA Bengkok, Ahmad Zainuddin di lokasi, Sabtu (20/10).
Pekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok Bandung (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok Bandung (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
Dia menjelaskan, PLTA Bengkok memiliki kapasitas terpasang 3x1,5 Mega Watt (MW) yang produksi listriknya dialirkan ke sebagian daerah Bandung. PLTA Bengkok ini dioperasikan oleh anak usaha PLN, yakni PT Indonesia Power.
ADVERTISEMENT
Menurut Ahmad, sumber energi primer PLTA Bengkok berasal dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung. Namun sebelum diolah menjadi listrik, air dari DAS Cikapundung dihimpun terlebih dulu dalam kolam pengendap.
“Kolam pengendap ini berfungsi untuk mengendapkan lumpur dan kotoran dalam air, sebelum air didistribusikan ke PLTA Bengkok,” paparnya.
Dia mengungkapkan untuk membuat turbin dan generator PLTA Bengkok tetap prima, pihaknya memiliki 3 periode perawatan rutin, yakni tiap bulan, tiap tahun, dan tiap 5 tahunan. Perawatan yang dilakukan antar periode berbeda.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok Bandung.
 (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok Bandung. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
“Misal perawatan tiap bulan itu yang kecil-kecil saja, tiap 5 tahunan itu misal agak besar. Tapi kami tetap tidak melakukan modernisasi,” ucap Ahmad.
Sementara itu, Direktur Sumber Daya Manusia dan Administrasi Indonesia Power, Okto Rinaldi menambahkan, modernisasi tak dilakukan di pembangkit listrik itu karena PLTA Bengkok kini diposisikan sebagai warisan budaya.
ADVERTISEMENT
“Industri 4.0 ada di depan mata, tapi warisan tempo dulu masih dipertahankan. PLTA ini tertua se-Indonesia, kami berharap ini turut dijaga,” tegasnya.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok Bandung.
 (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok Bandung. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)