Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menengok PLTA Bengkok di Bandung yang Dibangun Belanda Tahun 1923
20 Oktober 2018 11:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain turbin dan generator itu terlihat perkasa saat dioperasikan, juga tak ada cat yang mengelupas khas mesin tua. Namun tak bisa dipungkiri, PLTA Bengkok memang dibangun Pemerintah Belanda di tahun 1923.
Saat kumparan berkunjung ke PLTA Bengkok, turbin dan generator penghasil listrik berada di dalam gedung bercat putih khas bangunan Eropa. Jendela dan pintu berukuran raksasa menjadi kekhasan tersendiri bangunan itu.
“Gedung ini memang asili peninggalan Belanda, hanya kami lakukan perawatan,” kata Supervisor Senior PLTA Bengkok, Ahmad Zainuddin di lokasi, Sabtu (20/10).
Dia menjelaskan, PLTA Bengkok memiliki kapasitas terpasang 3x1,5 Mega Watt (MW) yang produksi listriknya dialirkan ke sebagian daerah Bandung. PLTA Bengkok ini dioperasikan oleh anak usaha PLN, yakni PT Indonesia Power.
ADVERTISEMENT
Menurut Ahmad, sumber energi primer PLTA Bengkok berasal dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung. Namun sebelum diolah menjadi listrik, air dari DAS Cikapundung dihimpun terlebih dulu dalam kolam pengendap.
“Kolam pengendap ini berfungsi untuk mengendapkan lumpur dan kotoran dalam air, sebelum air didistribusikan ke PLTA Bengkok,” paparnya.
Dia mengungkapkan untuk membuat turbin dan generator PLTA Bengkok tetap prima, pihaknya memiliki 3 periode perawatan rutin, yakni tiap bulan, tiap tahun, dan tiap 5 tahunan. Perawatan yang dilakukan antar periode berbeda.
“Misal perawatan tiap bulan itu yang kecil-kecil saja, tiap 5 tahunan itu misal agak besar. Tapi kami tetap tidak melakukan modernisasi,” ucap Ahmad.
Sementara itu, Direktur Sumber Daya Manusia dan Administrasi Indonesia Power, Okto Rinaldi menambahkan, modernisasi tak dilakukan di pembangkit listrik itu karena PLTA Bengkok kini diposisikan sebagai warisan budaya.
ADVERTISEMENT
“Industri 4.0 ada di depan mata, tapi warisan tempo dulu masih dipertahankan. PLTA ini tertua se-Indonesia, kami berharap ini turut dijaga,” tegasnya.