Mengapung di Atas Waduk Seluas 95 Ha, PLTS Saguling Beroperasi Juni 2026

20 Agustus 2024 11:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waduk Saguling di Jawa Barat yang akan di manfaatkan permukaannya untuk PLTS Terapung Saguling dengan kapasitas 60 Megawatt (MW) serta estimas luas PLTS sebesar 95 hektar. Foto: Dok. PLN IP
zoom-in-whitePerbesar
Waduk Saguling di Jawa Barat yang akan di manfaatkan permukaannya untuk PLTS Terapung Saguling dengan kapasitas 60 Megawatt (MW) serta estimas luas PLTS sebesar 95 hektar. Foto: Dok. PLN IP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Wadung Saguling, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ditargetkan bisa beroperasi pertengahan 2026. Hamparan modul penangkap energi surya ini membentang di atas waduk seluas 95 hektar.
ADVERTISEMENT
Pembangunan PLTS langsung dimulai usai Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) atau Power Purchase Agreement (PPA) ditandatangani antara Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dan Direktur Utama PT Indo ACWA Tenaga Saguling Rudolf Rinaldo Aritonang pekan lalu.
PLTS Saguling dioperasikan oleh PT Indo ACWA Tenaga Saguling yang merupakan joint venture antara PLN Indonesia Power dengan ACWA Power, perusahaan dari Arab Saudi yang memiliki concern pada pengembangan pembangkit berbasis EBT.
Direktur Utama PLN Indonesia Power (PLN IP) Edwin Nugraha Putra mengatakan pembangunan PLTS Terapung di Waduk Saguling ini nantinya akan dikelola oleh PT Indo ACWA Tenaga Saguling yang merupakan joint venture antara PLN Indonesia Power dengan ACWA Power, perusahaan dari Arab Saudi yang memiliki concern pada pengembangan pembangkit berbasis EBT.
ADVERTISEMENT
"Dengan PPA ini semakin mempertegas keseriusan PLN Indonesia Power dalam mendorong transisi energi Tanah Air," kata Edwin dalam keterangan resmi, Selasa (20/8).
Suasana proyek PLTS Terapung di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Edwin mengungkapkan, proses pembangunan proyek akan didahului dengan proses pendanaan dan dilanjutkan dengan proses konstruksi sehingga pembangkit energi bersih tersebut diperkirakan dapat beroperasi atau Commercial Operation Date (COD) pada Juni 2026.
Menurut Edwin, pembangunan PLTS Terapung Saguling ini merupakan upaya PLN Indonesia Power dalam mengakselerasi transisi energi serta mendukung target Pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060, dengan terus mengembangkan berbagai pembangkit berbasis EBT.
Aksi korporasi ini merupakan satu dari sekian banyak upaya yang dilakukan PLN IP untuk menekan laju perubahan iklim serta mengurangi emisi gas rumah kaca.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah masalah global, yang memerlukan solusi dan kolaborasi antar negara, jadi itulah kenapa kita melakukannya. Selain itu, pengembangan pembangkit EBT ini juga menjadi peluang investasi dan tentunya mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dengan Arab Saudi,” tutur Edwin.
Signing of Power Purchase Agreement untuk PLTS terapung Saguling 60W antara PT PLN dengan PT Indo ACWA Tenaga Saguling di Kantor Pusat PLN, Jakarta Selatan, Selasa (13/8). Foto: Argya D. Maheswara/Kumparan
EVP South and South-East Asia ACWA Power Company Salman M. Baray memberikan apresiasi terhadap PLN Indonesia Power atas komitmen untuk berinvestasi demi mendorong pengembangan EBT, utamanya PLTS.
“Saya ingin memberikan penghargaan terhadap PLN Indonesia Power yang telah membuka peluang kerja sama ini dengan sangat profesional dan juga transparan. Investasi pada proyek ini merupakan langkah awal kami untuk berinvestasi di Indonesia dan siap berinvestasi lebih besar lagi di negara ini untuk pengembangan energi berbasis EBT,” ujar Salman.
ADVERTISEMENT