Mengenal 3 Mata Uang Virtual yang Lagi Populer: Bitcoin, Ethereum, Stellar

26 Januari 2021 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uang virtual Foto: REUTERS/DADO RUVIC
zoom-in-whitePerbesar
Uang virtual Foto: REUTERS/DADO RUVIC
ADVERTISEMENT
Mata uang virtual atau cryptocurrency menjadi populer di tengah pandemi. Salah satu yang paling mengejutkan yaitu saat Bos Tesla Elon Musk memposting di Twitter lantaran ingin mengalihkan kas perusahaannya dari dolar AS ke uang virtual.
ADVERTISEMENT
Sekejap harga Bitcoin langsung melesat tertinggi sepanjang sejarah. Catatan harga Bitcoin melewati USD 22.000 atau Rp 308 juta (kurs dolar Rp 14.000) pada Kamis (17/12). Kenaikan Bitcoin di sepanjang tahun ini melewati 210 persen. Pada awal tahun, harga Bitcoin berada pada level Rp 99 juta.
Kini uang virtual semakin memperkaya instrumen investasi. Selain Bitcoin, ada beberapa mata uang virtual lain seperti Ethereum dan Stellar. Yuk, mari mengenal masing-masing mata uang virtual tersebut.

Bitcoin

Bitcoin adalah mata uang virtual, yang kini sudah bisa diperdagangkan di bursa berjangka komoditas Indonesia, setelah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menerbitkan Peraturan Bappebti Nomor 5 tahun 2019 pada 8 Februari 2019.
Bitcoin sendiri diciptakan pada 2009 silam oleh Satoshi Nakamoto. Bitcoin tidak memiliki tempat penyimpanan resmi seperti mata uang fisik, di bank. Departemen Keuangan Amerika Serikat menyebut Bitcoin sebagai sebuah mata uang yang terdesentralisasi.
Ilustrasi Bitcoin Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Tidak seperti mata uang lain pada umumnya, Bitcoin tidak bergantung pada satu penerbit utama. Menggunakan sebuah database yang didistribusikan dan menyebar ke node-node dari sebuah jaringan P2P ke jurnal transaksi.
ADVERTISEMENT
Mengawali tahun 2021, Bitcoin masih terus menunjukkan tren penguatan. Merujuk Coin Market Cap, harga Bitcoin tercatat naik 4,73 persen ke level USD 38.863 per btc. Penguatan ini melanjutkan tren positif bitcoin sepanjang 2020 lalu yang menguat hingga 275,17 persen.

Ethereum

Sama halnya seperti Bitcoin, Ethereum merupakan mata uang digital yang tengah populer di kalangan masyarakat. Ethereum murni digital, dan dapat dikirimkan kepada setiap orang di mana pun di dunia secara instan.
Suplai dari ETH tidak dikontrol oleh pemerintah atau perusahaan apapun - suplainya terdesentralisasi, dengan jumlah yang terbatas. Orang-orang di dunia menggunakan ETH untuk melakukan pembayaran, sebagai penyimpanan nilai, atau sebagai agunan.
Tetapi tidak seperti Blockchain lain, Ethereum dapat melakukan lebih banyak lagi. Ethereum dapat diprogram, dalam artian setiap developer dapat menggunakannya untuk membangun aplikasi-aplikasi jenis baru.
ADVERTISEMENT
Aset kripto Ether (ETH) terus mencetak rekor harga tertinggi baru, setelah berhasil menembus all time high (ATH) 2018.
Pada dari ini ETH menggenjot pasar aset kripto dengan capaian tertinggi barunya, yakni USD 1.478 per ETH atau sekitar Rp 20,8 juta.

Stellar

Stellar Lumens (XLM) telah menjadi salah satu aset digital yang mulai banyak dilirik. Tak terkecuali oleh penggemar kripto di Indonesia.
XLM adalah kripto asli (native) yang beroperasi di atas teknologi perangkat lunak Stellar yang diluncurkan pada 2014. Visi utama platform Stellar adalah menjadi solusi pembayaran lintas batas atau antar-negara yang menghilangkan perantara (middleman). Platform ini menjanjikan kemampuan menyelesaikan transaksi yang sangat singkat, yaitu hanya 5 detik. Ini lebih cepat dibanding Etheruem yang butuh waktu 3,5 menit.
ADVERTISEMENT
Visi Stellar ini kurang lebih sama dengan Ripple (XRP). Persamaan keduanya bukan tanpa alasan. Pendiri Stellar, Jed McCaleb, memang terlibat sebagai co-founder proyek Ripple pada 2012. Dua tahun kemudian, McCaleb hengkang dari Ripple dan mendirikan Stellar. Alasannya, dia menginginkan proyek blockchain bisa lebih membantu masyarakat yang tidak terjangkau perbankan di negara-negara berkembang.
Harga aset kripto Stellar Lumens (XLM) meroket setahun belakangan. Secara total, pertumbuhan harganya melampaui 600 persen.
XLM setara dengan Rp 4.179 per Rabu (20/1/2021) pukul 14.22 WIB. Melonjak 600 persen jika dibandingkan pada periode serupa tahun lalu, yakni Rp 625. Menurut CEO Indodax, Oscar Darmawan penyebab lonjakan harga itu ialah naiknya permintaan XLM.
"Kenaikan harga Stellar terjadi karena meningkatnya permintaan. Stellar jadi pilihan bagi pegiat aset kripto yang terkendala biaya transfer Ethereum. Jadi, mereka lebih memilih Stellar karena biayanya lebih murah," ujar Oscar, dikutip dari keterangan resminya, Rabu (20/1).
ADVERTISEMENT