Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
ADVERTISEMENT
Nama lengkapnya Adinda Andarina Bakrie. Sosoknya tampil mencolok di antara rombongan yang mengiringi kunjungan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, ke blok migas Kangean di Pulau Pagerungan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Bukan semata-mata parasnya yang ayu, tapi karena perempuan jarang berkiprah di industri minyak dan gas atau migas. Sektor bisnis dan pekerjaan bidang migas, banyak digeluti laki-laki. Hal itu juga diakui Dwi Soetjipto.
“Iya di kantor saya di SKK Migas itu yang banyak laki-laki juga. Susah menemukan perempuan,” katanya membuka paparan dalam kunjungannya ke kantor Kangean Energy Indonesia (KEI) Ltd di Pulau Pagerungan, Minggu (8/9).
Keberadaan Adinda di lokasi itu, mewakili pemilik perusahaan. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), merupakan pemegang 50 persen saham (working interest) di KEI. Perusahaan milik keluarga Bakrie itu, bermitra dengan Japan Petroleum Exploration (JAPEX), yang memiliki setengah porsi saham lainnya di KEI.
Adinda cukup fasih berbahasa Jepang, selain bahasa Inggris. Hal ini dia tunjukan ketika bercakap-cakap dengan Hiroka Tanaka, President Kangean Energy Indonesia Ltd. Adinda yang merupakan lulusan sekolah bisnis Babson College di Massachusetts, Amerika Serikat, juga menjabat sebagai President EMP Mining Overseas Pte Ltd. Perusahaan itu adalah salah satu anak usaha ENRG.
ADVERTISEMENT
Mewakili keluarga Bakrie dan menjadi pengelola di bisnis migas, Adinda mengaku sangat tersanjung dengan kehadiran Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas, Dwi Soetjipto, di wilayah kerja Kangean Energy Indonesia Ltd.
Karena kurang dari sepekan sebelumnya, Dwi juga mengunjungi wilayah kerja migas lainnya milik ENRG. “Ini kehormatan buat kami, karena sebelumnya Bapak Kepala SKK Migas baru saja mengunjungi Bentu,” kata Adinda menyambut kehadiran Dwi di lokasi bisnisnya.
Dwi Soetjipto mengunjungi Segat Gas Plant II yang dikelola EMP Bentu Limited yang terletak di Kabupaten Pelalawan, Riau, pada Selasa (3/9). Unit bisnis ini juga dimiliki keluarga Bakrie, melalui PT Energi Mega Persada.
Selain migas, Adinda juga menjajal bisnis pertambangan yang sama maskulinnya dengan industri migas. Hal itu dia ungkapkan di sela Indonesia-Africa Dialogue di Bali, pada Agustus lalu. Menurutnya, ENRG sedang ekspansi ke Mozambik, untuk mengembangkan tambang granit. Jenis mineral tersebut menjadi salah satu bahan untuk memproduksi baterai mobil listrik.
Dalam silsilah keluarga Bakrie, Adinda menjadi generasi ketiga, jika dihitung dari kakeknya yakni Achmad Bakrie, sebagai pendiri kelompok bisnis ini. Perempuan yang akrab disapa Dinda ini, merupakan anak dari Indra Bakrie, putra bungsu Achmad Bakrie.
ADVERTISEMENT
Sehingga bisa dikatakan, kiprah Dinda di ENRG sebagai generasi ketiga penerus bisnis keluarga Bakrie. Dia bersepupu dengan Anindya Novyan Bakrie atau Anind dan Ardiansyah Bakrie atau Ardi, yang lebih dulu manggung di dunia bisnis. Mereka adalah anak-anak dari Aburizal Bakrie.
Demikian juga anak Nirwan Dermawan Bakrie, Adhika Nuraga Bakrie yang biasa disapa Aga, juga merupakan sepupu Dinda yang lebih dulu berkiprah di bisnis. Selain Adinda, anak Indra Bakrie yang juga sudah ikut mengelola bisnis keluarga besar mereka, adalah Syailendra Bakrie atau Eda.