Mengenal Bulan Inklusi Keuangan 2019

4 Oktober 2019 16:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu agen BRILink sedang melayani konsumen. Agen BRILink kini telah ada di lebih dari 46 ribu desa di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah-wilayah perbatasan. Foto: Dok. BRI
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu agen BRILink sedang melayani konsumen. Agen BRILink kini telah ada di lebih dari 46 ribu desa di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah-wilayah perbatasan. Foto: Dok. BRI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bulan Inklusi Keuangan akan kembali dijalankan secara serempak oleh seluruh Lembaga Jasa Keuangan sepanjang Oktober tahun ini. Diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kampanye ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan.
ADVERTISEMENT
Inklusi keuangan sendiri mengacu pada upaya untuk membuat produk dan layanan keuangan dapat diakses dan terjangkau oleh semua individu dan bisnis, terlepas dari kekayaan pribadi atau ukuran perusahaan mereka. Inklusi keuangan berusaha untuk menghilangkan hambatan yang mengecualikan orang dari berpartisipasi dalam sektor keuangan dan menggunakan layanan ini untuk meningkatkan kehidupan mereka.
Inklusi keuangan berarti individu dan bisnis memiliki akses ke produk dan layanan keuangan yang bermanfaat dan terjangkau yang memenuhi kebutuhan mereka dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Produk dan layanan yang dimaksud termasuk transaksi, pembayaran, tabungan, kredit, dan asuransi.
Menurut Bank Dunia, inklusi keuangan adalah faktor pendukung utama untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan. Masih menurut organisasi yang sama, sejak 2010, lebih dari 55 negara telah membuat komitmen untuk inklusi keuangan, dan lebih dari 60 negara telah meluncurkan atau sedang mengembangkan strategi nasional.
ADVERTISEMENT
Indonesia sendiri telah membuat komitmen untuk inklusi keuangan sejak 2016, dengan dijalankannya Bulan Inklusi Keuangan yang pertama. Sejak saat itu, kampanye tersebut menjadi agenda tahunan yang tak pernah gagal dijalankan sepanjang Oktober.
OJK secara gencar dan masif melakukan edukasi tentang pentingnya menabung, melakukan investasi pada berbagai produk keuangan, edukasi terkait risiko dan imbal hasil, serta edukasi hak-hak konsumen. Tahun ini, OJK semakin gencar dan masif menjalankan hal-hal tersebut karena pemerintah mematok target yang tidak main-main untuk literasi dan inklusi keuangan di tahun 2019: masing-masing 35 dan 75 persen.
Target tinggi itu bukannya tanpa dasar. Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016 yang dilakukan OJK menunjukkan, angka literasi keuangan memang baru mencapai 29,7 persen dan inklusi keuangan 67,8 persen, namun hasil survei tersebut menunjukkan adanya peningkatan dibanding tahun 2013. Pada 2013, angka literasi keuangan hanya 21,84 persen dan inklusi keuangan 59,74 persen.
ADVERTISEMENT
Ada kenaikan dalam angka literasi dan inklusi keuangan, dan pemerintah ingin kenaikan tersebut berkesinambungan. Karena itulah Bulan Inklusi Keuangan menjadi penting sebagai momentum yang kuat untuk mendorong minat masyarakat menggunakan produk atau layanan jasa keuangan.
Bank BRI sendiri turut aktif dalam upaya meningkatkan literasi keuangan, di antaranya terus memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan melalui agen branchless banking BRILink dan AkSiMuda 2019.