Mengenal Kerteh, Kota Industri Migas Terbesar di Malaysia

27 Januari 2018 9:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur (Foto: Anggi Kusumadewi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur (Foto: Anggi Kusumadewi/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Petronas sebagai perusahaan minyak dan gas (Migas) milik Malaysia, bisa jadi sudah banyak dikenal orang. Apalagi sejak perusahaan itu punya dua gedung tinggi kembar, yang dikenal sebagai Petronas Twin Towers di Kuala Lumpur, Malaysia.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi kantor pusat Petronas, dua gedung itu telah menjadi landmark kota Kuala Lumpur sejak 1998. Petronas Twin Towers makin populer, saat ditahbiskan sebagai gedung tertinggi di dunia pada rentang 1998-2004.
Namun kebesaran Petronas dengan twin towers sebagai icon-nya, sebenarnya dimulai dari bisnis migas di sebuah kota kecil bernama Kerteh, atau sering juga ditulis Kertih.
Kerteh berada di pesisir timur Malaysia, tepatnya di negara bagian Trengganu. Berawal dari sebuah kampung nelayan, Kerteh kini telah menjadi kota industri migas yang terintegrasi dan paling besar di Malaysia.
Kota Kerteh di Trengganu, Malaysia (Foto: Wendiyanto/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kota Kerteh di Trengganu, Malaysia (Foto: Wendiyanto/ kumparan)
Head of Coporate Secretary ECRO (East Coast Regional Office) Petronas, Shahrul Nizam menjelaskan, di Kerteh inilah Petronas memiliki ladang minyak pertamanya pada 1978. “Itu merupakan sumur minyak lepas pantai, pertama yang dimiliki Petronas sejak perusahaan berdiri pada 1974,” jelasnya saat menerima para pemimpin redaksi sejumlah media asal Indonesia, di Kerteh, Trengganu.
ADVERTISEMENT
Minyak mentah produksi dari sumur di lepas pantai Kerteh, di perairan laut China Selatan ini pada mulanya langsung diekspor. Pada 1983, Shahrul menambahkan, Petronas membangun kilang sendiri di Kerteh untuk mengolah minyak mentah dengan kapasitas 123.000 bare per hari.
Menurutnya, setelah itu industri migas di Kerteh terus berkembang hingga kini Petronas menguasai sekitar 4.000 hektare lahan di kota pesisir pantai Trengganu itu. Selain ada sumur minyak dan gas lepas pantai serta kilang, Petronas juga membangun Terminas Gas Trengganu (TGAST) dan industri petrokimia yang dikelola PETRONAS Chemical Group.
Terminal gas milik Petronas di Kerteh (Foto: Wendiyanto/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Terminal gas milik Petronas di Kerteh (Foto: Wendiyanto/ kumparan)
Untuk mendukung operasi usaha migasnya, Petronas pun membangun berbagai infrastruktur di Kerteh. Seperti pelabuhan, bandara, berbagai fasilitas kota, dan untuk mendukung kehidupan ribuan karyawannya Petronas juga membangun aneka fasilitas publik.
ADVERTISEMENT
Kerteh yang berjarak 410 km dari Kuala Lumpur pun telah berubah wajah, dari semula kampung nelayan kecil menjadi kota industri migas terbesar di Malaysia