Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Mengenal Medali Emas Greysia/Apriyani di Olimpiade Tokyo 2020, Berapa Nilainya?
2 Agustus 2021 13:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, berhasil memenangkan Olimpiade Tokyo 2020 dari cabang olahraga bulu tangkis. Keduanya menang atas wakil China, Chen Qingchen/Jia Yifan, di partai final, Senin (2/8) siang WIB.
ADVERTISEMENT
Keduanya pun menerima medali emas hingga akan mengantongi bonus Rp 5 miliar. Lantas berapa nilai emas yang akan diterima pemain ganda wanita Indonesia ini?
Media terkemuka Skotlandia, The Scotsman, mengungkapkan bahan baku terbesar dari setiap keping medali emas di Olimpiade Tokyo adalah perak.
"Emas hanya pelapis permukaannya saja, untuk memberi efek mengkilap dan mewah. Tapi bahan baku utamanya adalah perak yang mencapai 92,5 persen," tulis The Scotsman, Selasa (27/7).
Medali emas yang dibagikan untuk para juara di Olimpiade Tokyo, memiliki diameter 85 mm dan ketebalan 3 mm. Sedangkan beratnya 556 gram per keping, namun kadar emasnya sendiri hanya 6 gram.
Dengan komposisi bahan yang dominan perak serta bobot total 556 gram, harga medali emas Olimpiade Tokyo mencapai USD 820 atau setara Rp 11,9 juta. Harga tersebut (campuran perak dan emas) sudah terbilang bagus, mengingat harga komoditas mineral tambang itu di pasar dunia sedang membaik.
ADVERTISEMENT
Kalau saja seluruhnya emas murni, jika mengacu ke harga logam mulia di Antam misalnya, total harganya bisa di atas Rp 500 juta. Sementara dengan harga Rp 11,9 juta, jika dikonversi ke harga emas Antam, nilainya 'hanya' setara 12,6 gram emas.
Yang menarik, emas yang jadi bahan baku medali dikumpulkan dari limbah ponsel sumbangan warga. Telah menjadi pengetahuan umum, bahwa komponen elektronik seperti motherboard, prosesor, VGA, dan sound card mengandung emas kadar 99 persen. Hal ini juga terdapat dalam ponsel.
Terkait medali emas yang bahannya bukan seluruhnya emas murni, bukan baru terjadi dalam Olimpiade kali ini saja. Dikutip dari CBC, olimpiade yang digelar dalam 100 tahun terakhir, tak pernah benar-benar memberikan medali emas yang mengandung emas murni.
ADVERTISEMENT