Mengenal Pabrik Rice Cooker Penguasa Pasar RI: Cosmos hingga Yong Ma

2 Desember 2022 11:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 11 Oktober 2023 20:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rice cooker. Foto: Jimmy Vong/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rice cooker. Foto: Jimmy Vong/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah baru saja meluncurkan strategi baru meningkatkan konsumsi listrik nasional melalui program Bantuan Penanak Nasi Listrik (BPNL) atau bagi-bagi rice cooker gratis. Rencananya akan dibagikan untuk 680.000 keluarga penerima manfaat (KPM) tahun depan.
ADVERTISEMENT
Program di bawah naungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut membutuhkan anggaran Rp 340 miliar dari APBN tahun anggaran (TA) 2023. Harga paket program ini Rp 500.000 per KPM.
Sejauh ini, pemerintah belum menjelaskan dengan rinci apa saja isi paket dalam program bagi-bagi rice cooker gratis tersebut. Selain itu, kepastian mengenai siapa produsen yang dipilih untuk memasok rice cooker juga masih menjadi pertanyaan besar.
Meski begitu, berdasarkan survei lembaga kajian soal energi bersih dan efisiensi energi, CLASP, yang dilakukan pada 2018 menyebutkan ada 10 merek penguasa pasar rice cooker di Indonesia, yakni Cosmos, Miyako, Maspion, Yong Ma, Philips, Sharp, Sanken, Kirin, Panasonic, dan Denpoo.
"Penjualan sepuluh merek teratas ini digabungkan menghasilkan sekitar 80 persen dari total penjualan tahunan pada tahun 2018," dikutip kumparan dari hasil survei CLASP, Jumat (2/12).
ADVERTISEMENT
Cosmos menjadi pemimpin terbesar di pasar Indonesia. Perusahaan ini memulai usahanya dengan menjual unit lemari penyimpan beras, kemudian merambah produk penanak nasi dan peralatan rumah tangga kecil lainnya. Penanak nasi atau rice cooker Cosmos diproduksi dan dirakit di Cipondoh, Tangerang, Provinsi Banten.
Kemudian produsen rice cooker besar lainnya, Miyako, didirikan pada tahun 1970 dengan nama perusahaan PT Kencana Gemilang. Produknya diproduksi dan dirakit di Banten. Sebagian besar komponen rice cooker perusahaan bersumber dari dalam negeri. Namun, pelat pemanas dan suku cadang elektronik diimpor dari China atau Jepang.
Selanjutnya adalah Maspion. Perusahaan lokal ini berawal dari produsen lampu minyak. Belakangan, Maspion memperluas bisnisnya ke peralatan rumah tangga, termasuk rice cooker yang diproduksi di pabrik sendiri berlokasi di Surabaya.
ADVERTISEMENT
Yong Ma juga bertengger di deretan produsen rice cooker terbesar di Indonesia. Perusahaan asal Korea ini memulai bisnisnya di Indonesia sejak 1979 di bawah PT Yong Ma Electronics. Pada Mei 1995, Yong Ma mulai mengekspor Magic Jar dan Magic Com.
Terakhir, PT Signify Commercial Indonesia, biasa dikenal dengan Philips, juga merupakan salah satu pemimpin pasar untuk lampu dan peralatan rumah tangga, termasuk rice cooker.
Adapun selain beberapa perusahaan besar tersebut, survei CLAPS menyebutkan masih banyak produk rice cooker lain di pasar tradisional yang tidak dikaji lebih lanjut. Sebab, sedikitnya ada 100 produk yang tidak bermerek asal China yang di-rebranding untuk dijual di Indonesia.