Mengenal Pelita Air, Maskapai yang Diramal Akan Gantikan Garuda atau Merpati

7 Oktober 2021 8:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi maskapai Pelita Air Services. Foto: https://www.instagram.com/pelita.air/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi maskapai Pelita Air Services. Foto: https://www.instagram.com/pelita.air/
ADVERTISEMENT
Pelita Air Service, maskapai penerbangan milik PT Pertamina (Persero), baru-baru ini mengangkat Albert Burhan sebagai Direktur Utama. Sebelumnya kursi Dirut Pelita Air kosong selama 2 tahun. Albert bukan sosok asing di dunia penerbangan, ia merupakan mantan Direktur Utama Citilink Indonesia dan memiliki karier panjang di Garuda Indonesia.
ADVERTISEMENT
Usai mengangkat Albert sebagai bos baru, Pelita Air mengajukan izin penerbangan berjadwal ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Maskapai ini pun santer dikabarkan bakal mengambil alih penerbangan domestik Garuda. Namun, pengamat penerbangan Arista Atmaji menilai Pelita Air lebih cocok untuk menggantikan Merpati Airlines.

Bagaimana kiprah maskapai yang telah berusia 51 tahun ini?

Dikutip dari website resminya, pendirian Pelita Air berawal dari kebutuhan Pertamina untuk mendukung kegiatan eksplorasi, eksploitasi, kargo, serta transportasi migas dan/atau personel. Awalnya pada 1963, Pertamina membuat departemen layanan udara yang disebut Pertamina Air Service.
Pada 1970 atau 7 tahun setelahnya, Pertamina menutup departemen layanan udara dan sebagai gantinya mendirikan PT Pelita Air Service (PAS), anak perusahaan otonom untuk menyediakan operasi penerbangan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi maskapai Pelita Air Services. Foto: https://www.pelita-air.com
Pelita Air diberi misi melakukan operasi penerbangan untuk melayani dan mengkoordinasikan operasi penerbangan secara ekonomis dalam industri migas di Indonesia melalui penerbangan charter dan kegiatan terkait. Termasuk kegiatan transmigrasi, pemadam kebakaran, pengungsi, palang merah, tumpahan minyak, foto udara, transportasi kargo.
Layanan Pelita Air kemudian diperluas ke penerbangan untuk VVIP, lepas pantai, evakuasi medis, operasi seismik, survei geologi, helirig, pilot helikopter untuk disewa, dukungan dan pelatihan.
Selama beberapa dekade, Pelita Air melayani jasa penerbangan bagi beberapa perusahaan migas di Indonesia, baik perusahaan asing maupun domestik.
Ilustrasi maskapai Pelita Air Services. Foto: https://www.instagram.com/pelita.air/
Pada 2000 sampai 2005, Pelita Air pernah mencoba berbisnis penerbangan reguler untuk banyak rute. Namun agar lebih fokus pada bisnis utamanya, Pelita Air memutuskan untuk berkonsentrasi pada charter penerbangan udara. Penerbangan reguler ditutup pada 2005.
ADVERTISEMENT
Pelita Air Service memiliki anak usaha di bidang pemeliharaan dan perbaikan pesawat, yakni PT IndoPelita Aircraft Services. Selain itu, Pelita Air juga memiliki lapangan terbang secara eksklusif di Pondok Cabe, Jakarta Selatan, yang terdiri dari hanggar, gudang dan landasan pacu sepanjang 2.000 meter.