Mengenal Pertamina Hulu Energi dan Anak Perusahaannya

5 Juli 2024 14:40 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Foto: Dok. Pertamina
Mendengar nama Pertamina Hulu Energi (PHE), banyak yang mengira perusahaan ini salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak dalam produksi bahan bakar minyak (BBM).
Padahal kenyataannya, PHE lebih dari itu. PHE merupakan perusahaan yang bergerak di bidang hulu minyak dan gas, khususnya eksplorasi dan produksi.
Minyak mentah telah menjadi pilar utama dalam kehidupan manusia, memenuhi beragam kebutuhan dari mobilitas hingga kebutuhan sehari-hari di seluruh dunia. Sebagai sumber energi primer, minyak mentah menggerakkan kendaraan bermotor, pesawat terbang, dan kapal laut yang menghubungkan kita ke berbagai penjuru dunia.
Namun, kebutuhan energi tidak hanya terbatas pada minyak mentah, melainkan juga meliputi gas, minyak sawit, dan listrik. Namun, pernahkah Anda memikirkan asal-usul dan proses di balik sumber-sumber energi ini yang memungkinkan kita menikmatinya setiap hari?
Energi yang kita nikmati adalah hasil dari kontribusi Pertamina Hulu Energi (PHE), yang berperan penting dalam menyediakan kebutuhan energi bagi masyarakat global. Karenanya, PHE menjadi salah satu penopang utama ketahanan energi Indonesia.
Ketahanan energi menjadi inti dalam memastikan pertumbuhan berkelanjutan, dan di tengah tantangan global, peran PHE menonjol sebagai salah satu pilar utama dalam menjaga pasokan energi nasional.
Dengan kecakapan teknis dan dedikasi pada inovasi, PHE terus menggali potensi sumber daya alam negara untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat.

Apa itu Pertamina Hulu Energi?

Awalnya, PHE dikenal dengan nama PT Aroma Operations Service (AOS) yang didirikan pada 1989. Kemudian AOS berganti nama menjadi PT Pertahulu Energy pada 2002, dan pada 2007 berganti nama lagi menjadi PT Pertamina Hulu Energi.
PHE merupakan Subholding Upstream PT Pertamina (Persero) yang termasuk dalam perusahaan BUMN. PHE menjadi tulang punggung dalam menggarap sektor eksplorasi dan produksi minyak serta gas. Selain eksplorasi dan produksi migas, PHE juga fokus pada penyebaran pengetahuan dan teknologi inovatif yang diterapkan ke dalam industri ini di tegah-tengah era transisi energi.

PT Pertamina Hulu Energi Bergerak di Bidang Apa?

Ilustrasi pengeboran PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Foto: PHE
PHE merupakan bagian dari grup Pertamina yang fokus pada sektor eksplorasi dan produksi minyak serta gas. Kegiatan utama PHE mencakup eksplorasi, pengembangan, dan produksi minyak dan gas bumi di berbagai wilayah di Indonesia dan di luar negeri. PHE juga terlibat dalam proyek-proyek pengeboran sumur minyak dan gas serta pengelolaan lapangan minyak dan gas.
Perusahaan ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi sumber daya energi yang dimiliki Indonesia. Meski begitu, PHE memegang teguh komitmen keberlanjutan melalui praktik bertanggung jawab seperti penggunaan teknologi ramah lingkungan.
Beberapa program ESG diterapkan dalam enam pilar dekarbonisasi, yaitu energy demand and efficiency, gas recovery and asset integrity, low carbon power, hingga low carbon heat. Ada pula penerapan Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS)/Carbon Capture and Storage (CCS), dan offsetting melalui natural based solution.

Apa saja anak perusahaan Pertamina Hulu Energi?

Subholding Upstream PHE memiliki 5 wilayah regional masing-masing meliputi 41 Wilayah Kerja Domestik—terdiri dari 23 blok operator dan 18 blok non operator, serta 25 Wilayah Kerja Internasional yang tersebar di 13 negara di Asia Tenggara, Afrika, Eropa dan Timur Tengah.
PHE memiliki 5 wilayah regional dari Subholding Upstream PHE, yaitu Regional 1 Sumatera (Pertamina Hulu Rokan), Regional 2 Jawa (Pertamina EP), Regional 3 Kalimantan (Pertamina Hulu Indonesia), Regional 4 Indonesia Timur (Pertamina EP Cepu), dan Regional 5 Internasional (Pertamina Internasional EP).
Tidak hanya itu, Pertamina Hulu Energi juga memiliki tiga anak perusahaan yang mendukung jalannya bisnis mereka.

1. PT Elnusa Tbk

Ilustrasi PT Elnusa Tbk. Foto: Dok. Elnusa
Masih berperan mendukung aktivitas eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di Indonesia, Elnusa menyediakan solusi total jasa energi dengan kompetensi inti pada jasa hulu migas, jaga distribusi dan logistik energi, serta jasa penunjang.
Mereka memberikan jasa yang berkaitan dengan energi alternatif, konsultasi energi dan pertambangan, mengelola data geofisika dan ekologi, melakukan pengecekan pipa atau gas bawah tanah, hingga mendeteksi kebocoran pipa atau gas di bawah tanah dan dalam laut.
Perseoran ini juga melakukan kegiatan usaha penunjang seperti pengelolaan air dan limbah, perdagangan, pertambangan, pembangunan, dan perindustrian lainnya. Bisnis Elnusa dibagi menjadi tiga aspek besar seperti Upstream Oil & Gas Services, Energy Distribution & Logistics Ervices, serta Support Services.

2. PT Pertamina Drilling and Services (PDSI)

PDSI bergerak dalam bidang jasa pengeboran minyak dan gas bumi, panas bumi dan kegiatan usaha lainnya yang berkaitan dengan kegiatan usaha jasa pengeboran. PDSI menunjang kebutuhan pengeboran eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi, gas bumi dan panas bumi. Mereka melakukan kegiatan pengeboran baik di darat maupun lepas pantai.
Pada Oktober 2023 lalu, PSDI bahkan tercatat sebagai unit usaha yang paling ekspansif karena sudah melakukan lebih dari seribu 1.000 sumur, 2.500 sumur terawat, dan 47 rig atau anjungan pengeboran minyak.

2. PT Badak LNG

PT Badak LNG merupakan perusahaan produsen gas alam cair (LNG) yang berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia. LNG adalah singkatan dari "Liquefied Natural Gas" dalam bahasa Inggris, yang dalam bahasa Indonesia berarti "Gas Alam Cair".
Rantai pasok dalam bisnis LNG dimulai dari ekstraksi gas dari sumur yang dioperasikan oleh produsen gas. Gas diperoleh dari Muara Badak dan dipasok oleh Chevron Indonesia, Pertamina Hulu Sanga-sanga, Pertamina Hulu Mahakam, ENI. Gas dari para produsen ini kemudian dialihkan melalui pipa ke fasilitas pemrosesan gas.
Gas yang telah dicairkan (LNG) kemudian diangkut dengan kapal dan truk ISO tank sesuai dengan spesifikasi kontrak pembeli, ke terminal penerima di tujuan pembeli. Pembeli akan melakukan regasifikasi LNG yang diterimanya, sebelum mendistribusikannya ke pengguna akhir.
Selain menjalankan program operasional rutin, PHE juga menjalankan berbagai program tanggung jawab sosial (CSR). Mengedepankan Environmental, Social and Governance (ESG) dan ekonomi yang berkelanjutan, PHE memiliki program Desa Energi Berdikari dan Program Pemberdayaan Masyarakat yang berkelanjutan.
Ada pula program Social Impact Assessment dan Pelibatan Komunitas serta program Pendidikan, Kesehatan, dan Dampak Ekonomi Tidak Langsung.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio