Mengenal Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air yang Berusia 26 Tahun

10 Januari 2021 13:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air yang tengah mengudara Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air yang tengah mengudara Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh pada Sabtu (9/1) pukul 14.36 WIB. Pesawat tersebut merupakan pabrikan Boeing dengan seri 737-500 "classic".
ADVERTISEMENT
Menurut situs airfleets.net, sebelum dioperasikan oleh Sriwijaya Air, SJ 182 sempat dioperasikan oleh 2 maskapai lain. Maskapai yang pertama mengoperasikan pesawat ini adalah Continental Airlines pada 31 Mei 1994 dengan nomor registrasi N27610.
Pesawat tersebut kemudian dioperasikan oleh United Airlines pada 1 Oktober 2010 dengan nomor registrasi yang sama. Tak sampai dua tahun setelahnya, pada 9 April 2012, tercatat Sriwijaya Air mengoperasikan pesawat ini dengan nomor registrasi PK-CLC.
Menurut data situs aviasi Flightradar24, pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC (MSN 27323) ini berumur 26 tahun.
"Penerbangan pertama pesawat ini yakni pada Mei 1994 (26 tahun)," tulis akun Twitter @Flightradar24 seperti dikutip kumparan, Sabtu (9/1).
Boeing 737 500. Foto: Dok. Sriwijaya Air.
Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Denon Prawiraatmadja, mengatakan usia pesawat tidak bisa disimpulkan sebagai penyebab insiden tersebut. Ia juga mengaku belum mengetahui secara detail kekurangan Boeing 737-500.
ADVERTISEMENT
“26 tahun kan kalau pesawat kan enggak ada batasan usianya, kalau masih dalam batas perawatan yang baik schedule dan non schedule itu masih baik, dia masih layak terbang,” kata Denon saat dihubungi kumparan, Minggu (10/1).
Selain itu, Denon mengatakan pesawat Boeing 737-500 masih banyak digunakan. Ia berharap tidak banyak asumsi bermunculan dari jatuhnya pesawat Sriwijaya tersebut.
Senada dengan Denon, pengamat penerbangan, Arista Atmadjati, mengatakan bahwa pesawat Sriwijaya yang jatuh itu masih mendapat izin, juga menunjukkan masih layak terbang. Apalagi, kata Arista, Boeing seri tersebut masih banyak mengudara di dunia.
“Intinya tua tidak apa-apa, pesawat itu masih banyak dipakai di Amerika Latin, USA, sebagian Eropa, Rusia banyak dipakai sampai dengan sekarang. Tergantung merawatnya secara baik dan ketat. Tidak ada tawar menawar soal masuk schedule perawatannya,” terang Arista.
ADVERTISEMENT