Mengenal Pesawat CN235-220 Buatan PT DI yang Diserahkan ke Prabowo

16 Juni 2022 7:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT DI menyerahkan 1 Unit Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dan 2 Unit Helikopter Anti Kapal Selam (AKS) kepada Kemenhan. Foto: Ulfah Salsabila/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
PT DI menyerahkan 1 Unit Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dan 2 Unit Helikopter Anti Kapal Selam (AKS) kepada Kemenhan. Foto: Ulfah Salsabila/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Dirgantara Indonesia atau PT DI melakukan serah terima 1 Unit Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dan 2 Unit Helikopter Anti Kapal Selam (AKS) kepada Kementerian Pertahanan, pada Rabu (15/6).
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, industri pertahanan Indonesia sangat vital bagi keselamatan dan kelangsungan hidup bangsa. Untuk itu, hal ini dilakukan sebagai upaya menjaga aset, investasi bangsa, dan meraih teknologi yang lebih maju di Indonesia.
"Indonesia butuh merebut teknologi tinggi untuk kelangsungan hidup bangsa kita. Kita negara kepulauan, kita tergantung udara dan maritim," ujarnya.
Mengenal Pesawat CN235-220
Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) merupakan pesawat angkut militer yang didesain untuk menunjang kebutuhan operasi TNI Angkatan Laut (AL) khususnya dalam misi patroli maritim.
Pesawat ini memiliki kemampuan endurance 8 jam dan kemampuan short take off air landing kurang dari 760 M serta dilengkapi dengan mission system yang terintegrasi dalam mission management system (MMS) dengan beberapa perangkat pendukung, yaitu Electronic Support Measure (ESM), electronic optic tracking system (EOTS), dan automatic identification system (AIS).
PT DI menyerahkan 1 Unit Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dan 2 Unit Helikopter Anti Kapal Selam (AKS) kepada Kemenhan. Foto: Ulfah Salsabila/kumparan
Berdasarkan laman resmi PT DI, pesawat multiguna baru ini memiliki kemampuan Short Take-Off and Landing (STOL), ramp door untuk memudahkan keluar/masuk barang, dan karakteristik biaya perawatan rendah.
ADVERTISEMENT
Pesawat CN235 ini merupakan pesawat yang didesain oleh Aircraft Technology (Airtech), perusahaan baru yang didirikan oleh IPTN (sekarang PT DI) dan CASA (sekarang Airbus Defense & Space) pada 17 Oktober 1979.
Prototipe pertama "Elena" yang diproduksi oleh CASA melakukan penerbangan perdananya pada 11 November 1983 dan prototipe kedua "Tetuko" yang diproduksi oleh IPTN (sekarang PT DI) terbang untuk pertama kalinya pada Desember 1983. Produksi serial dimulai pada 1986 untuk versi 10 dan 100.
Kemudian, PT DI mengembangkan versi yang disempurnakan, seperti versi 110 dan 220; sedangkan Airbus Defense & Space dengan versi 200 dan 300-nya. Hingga saat ini, lebih dari 300 CN235 telah diproduksi dalam banyak versi dengan dua mesin General Electric CT7-9C terbaru (masing-masing memiliki 1.750 SHP).
ADVERTISEMENT
Sementara, dalam kolaborasi untuk tujuan ekspor, PT DI memproduksi outer wings, horizontal stabilizers, vertical fins and doors untuk Airbus Defense & Space; sementara Airbus Defense & Space menghasilkan disassembled noses, disassembled cockpit, and center wings untuk PTDI.
Saat ini terdapat beberapa tipe untuk pesawat jenis CN235 ini. Di antaranya CN235-220 Civil, CN235-220 Military Transport, dan CN235-220 Special Mission.
Jokowi Restui PT DI Produksi 20 Pesawat CN235-220
Prabowo mengaku telah berkoordinasi dengan Presiden Jokowi atas keinginan melakukan peningkatan produksi unit pesawat udara dari PT DI.
"(Kemampuan produksi) dari hanya 2 unit CN235 setahun, kita harapkan tidak terlalu lama naik jadi 8 unit. Kemudian ujungnya kita minimal (produksi) 24 unit setahun,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Prabowo mengungkapkan Presiden Jokowi telah merestui keinginan tersebut dan memaksimalkan anggaran, sebagai upaya dalam memperkuat industri pertahanan di Indonesia.
"Presiden sudah merestui rencana kita ke depan, 5 tahun ke depan kita harus produksi minimal 20 unit CN 235," kata Prabowo.