Mengenal Risha, Rumah Tahan Gempa Dibanderol Mulai Rp 27 Juta

26 September 2018 15:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pameran Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) Kemenpupr di JCC Jakarta, Selasa (26/9).  (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pameran Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) Kemenpupr di JCC Jakarta, Selasa (26/9). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) tengah giat dipromosikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) untuk dibangun di banyak wilayah, utamanya yang rawan gempa.
ADVERTISEMENT
Risha tersebut merupakan penemuan teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya dan telah teruji tahan gempa hingga 8 Skala Richter (SR) dan 8 Modified Mercalli Intensity (MMI).
Kasi Pelayanan Balai Litbang Tata Bangunan dan Lingkungan Puslitbang Perumahan dan Pemukiman Muhajirin mengatakan, harga yang dibanderol untuk tahap pembuatan awal yaitu senilai Rp 27 juta.
Pameran Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) Kemenpupr di JCC Jakarta, Selasa (26/9).  (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pameran Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) Kemenpupr di JCC Jakarta, Selasa (26/9). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
“Untuk ukuran yang standar digunakan sebesar 36 meter persegi, ini struktur kerangkanya ya, belum jadi utuh, harganya Rp 27 juta,” ungkap Muhajirin ditemui kumparan di Hall B JCC Jakarta, Rabu (26/9).
Muhajirin merinci, kerangka rumah tersebut terdiri dari panel 1 (P1), panel 2 (P2) dan panel 3 (P3) yang dipasang secara sistematis yang totalnya berjumlah 130 panel.
ADVERTISEMENT
“P1 ada 78 buah, P2 ada 30 buah, P3 ada 30 buah, itu yang ukuran standar 36 meter persegi Risha ya,” terangnya.
Pameran Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) Kemenpupr di JCC Jakarta, Selasa (26/9).  (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pameran Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) Kemenpupr di JCC Jakarta, Selasa (26/9). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
Lebih lanjut Muhajirin mengatakan, pembeli juga bisa memesan ukuran sesuai dengan kebutuhan seperti 18 meter persegi misalnya.
“Kalau ukuran lain, harganya tinggal menyesuaikan saja dengan harga panel yang digunakan. Kalau P1 harganya Rp 120 ribu, P2 Rp 110 ribu, dan P3 Rp 100 ribu. Itu semua per buah, tinggal dikalikan saja,” lanjutnya.
Sementara itu, untuk tekstur tanah lokasi pembangunan, Muhajirin menyarankan agar memilih tempat yang bertanah keras sebagai tumpuan. Namun, tak harus benar-benar rata alias masih bisa mentolerir kemiringan meski tak besar.
“Kita bangun juga untuk di perbatasan itu kemiringannya sampai di 15 persen. Untuk pembuatan pondasinya tidak bisa setapak-tapak, jadi saling mengikat semua,” imbuhnya.
Pameran Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) Kemenpupr di JCC Jakarta, Selasa (26/9).  (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pameran Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) Kemenpupr di JCC Jakarta, Selasa (26/9). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
Inovasi itu, menurut Muhajirin didasari oleh kebutuhan akan percepatan penyediaan perumahan dengan harga terjangkau dengan tetap mempertahankan kualitas bangunan sesuai dengan standar (SNI).
ADVERTISEMENT
Berkenaan dengan itu, pemerintah juga telah memberikan bantuan untuk pembangunan kembali rumah yang rusak akibat bencana seperti para korban di Lombok yakni Rp 50 juta rumah rusak berat, Rp 25 juta rumah rusak sedang dan Rp 10 juta rumah rusak ringan.
Untuk pemesanan, bisa menghubungi para aplikator yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
Pameran Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) Kemenpupr di JCC Jakarta, Selasa (26/9).  (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pameran Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) Kemenpupr di JCC Jakarta, Selasa (26/9). (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
“Total kita ada sekitar 20-an aplikator di seluruh Indonesia, tapi paling banyak di Jawa Barat ada sekitar 10 aplikator. Langsung menghubungi saja,” kata dia.
Penerapan Risha kini sudah dilakukan di Aceh, Jawa Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Jambi. Selanjutnya, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Tengah, Bali, NTT dan NTB.
ADVERTISEMENT