Mengenang Rizal Ramli, Sempat Batal Debat dengan Luhut

3 Januari 2024 5:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto kolase Luhut Pandjaitan dan Rizal Ramli. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Foto kolase Luhut Pandjaitan dan Rizal Ramli. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Menteri Keuangan era pemerintahan Gus Dur, Rizal Ramli, meninggal dunia pada Selasa (2/1) pukul 19.30 WIB di RS Cipto Mangunkusumo.
ADVERTISEMENT
Kilas balik, ia kerap dikenal sebagai kritikus pemerintahan Jokowi. Bahan ia sempat pernah batal debat dengan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Sebelumnya, keduanya akan berdebat membahas utang negara. Batalnya debat itu karena pihak Rizal Ramli menganggap ada persyaratan yang tidak bisa dipenuhi oleh Luhut.
Meski batal dengan Rizal Ramli, bukan berarti ajakan bertemu dengan Luhut ke pengkritik pemerintah tidak jadi. Luhut bertemu secara langsung dengan dosen senior Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, Djamester Simarmata. Mereka berdebat dengan nada keras khas Batak.
Ramai tantangan debat Luhut soal utang luar negeri, yang sempat mendapat sambutan dari dosen senior Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, Djamester Simarmata, akhirnya terlaksana.
Ekonom Rizal Ramli di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/4). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Dikutip dari akun instagram Luhut, mereka bertemu di kantor Kemenko Maritim dan Investasi pada Kamis (10/6/2020). Menurut Luhut, Djamester memberikan analisis yang cukup hebat tentang utang Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Jika ada perdebatan di dalam teori itu hal yang lumrah. Saya senang sekali bisa berdiskusi dan beradu argumentasi secara ilmiah seperti ini, bukan debat kusir yang tidak jelas titik temunya di mana," tulis Luhut menuturkan pertemuannya dengan Djamester.
Luhut juga memuji Djamester dengan menilainya sebagai orang hebat, karena telah mendedikasikan seumur hidupnya pada dunia pendidikan.
"Usia kami bisa dibilang sudah sama-sama senior, namun jalan yang kami pilih sedikit berbeda. Saya mendedikasikan separuh hidup saya di militer, dan beliau memilih jalan akademis sebagai tonggak pengabdian untuk ibu pertiwi," lanjutnya.
Luhut sebelumnya menanggapi berbagai kritik soal utang luar negeri dengan menantang bertemu dengan pengkritiknya. "Jadi kalau ada yang mengkritik kami (soal utang negara), sini saya juga pengin ketemu. Jadi jangan di media sosial saja. Nanti ketemu kami, ngomong. Enggak usah ngomong di TV-lah, ketemu saya sini," kata Luhut, Selasa (2/6).
ADVERTISEMENT