Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Ignasius Jonan akhirnya menandatangani revisi Rencana Pengembangan (Plan of Development/PoD) Lapangan Abadi, Blok Masela , yang diajukan perusahaan minyak dan gas asal Jepang, Inpex Corporation.
ADVERTISEMENT
Persetujuan ini merupakan babak baru setelah nasib ladang gas yang terletak di Kepulauan Tanimbar, Maluku, itu menggantung selama 18 tahun. Dengan ditandatanganinya PoD, Blok Masela bisa mulai dikembangkan.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, penandatanganan PoD Masela sudah dilakukan Jonan pada minggu ini. Tapi dia enggan menyebutkan tanggal pastinya.
"Masela sudah beres. Sudah ditandatangani Pak Menteri minggu-minggu ini," kata Dwi saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12/7).
Sebelumnya, penandatanganan PoD Lapangan Abadi rencananya dilakukan pada 27 Juni 2019 dalam pertemuan negara-negara G20 di Jepang. Tapi, hal itu urung dilakukan.
Dwi mengatakan, mundurnya penandatanganan revisi PoD di Jepang beberapa waktu lalu karena pihaknya melibatkan Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) untuk meninjau proyek besar ini. Nilai proyek Blok Masela mencapai USD 20 miliar atau Rp 280 triliun (kurs dolar Rp 14.000). Pengawasan dari KPK diperlukan untuk mencegah adanya korupsi.
ADVERTISEMENT
Dwi mengatakan, urusan dengan KPK sudah selesai. Selanjutnya, Menteri ESDM bakal melaporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara detail.
"Kemarin kan kita mesti klarifikasi ke KPK, ada beberapa hal yang menjadi concern KPK, ada beberapa yang sudah bisa diklarifikasi, ada beberapa yang nanti dalam implementasinya harus kita awasi dan sebagainya. (Pengawasan dari KPK) Terkait procurement," ucapnya.
Setelah revisi PoD ini disetujui, Inpex sudah bisa langsung menjalankan proyek ini, mulai dari membuat Front-End Engineering Design (FEED) dan tender Engineering, Procurement and Construction (EPC). Kata Dwi, Blok Masela ditargetkan mulai memproduksi gas (on stream) antara tahun 2025-2030.
Lapangan Abadi memiliki cadangan gas terbukti sebesar 10,7 triliun kaki kubik (TCF). Production Sharing Contract (PSC) Blok Masela sudah ditandatangani oleh Inpex Corporation sejak 1998 alias 21 tahun silam.
ADVERTISEMENT
Blok Masela diproyeksikan akan memberi tambahan kontribusi produksi gas bumi sekitar ekuivalen 10,5 juta ton (mtpa) per tahun. Yakni sekitar 9.5 juta ton LNG per tahun dan 150 mmscfd Gas Pipa.