Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Menghadiri Canton Fair Trade, Festival Dagang Terbesar di Dunia
1 November 2024 17:18 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Gelaran Canton Fair ke-136 resmi di buka, acara yang diselenggarakan atas kerja sama antara Kementerian Perdagangan China dan Pemerintah Provinsi Guangdong ini adalah salah satu pameran dagang terbesar di dunia dan nomor 1 di China.
ADVERTISEMENT
Pada Kamis (31/10) kumparan berkesempatan mengunjungi pameran tersebut. Kita diajak masuk pada venue acara yang luasnya hampir 200 kali lapangan bola itu.
Pada Kamis itu, Canton Fair masuk pada fase III, dengan tema pameran obat-obatan, garmen, mainan anak, hingga perlengkapan toilet.
Saat kumparan tiba pada pukul 09.00 waktu setempat, ribuan orang telah tiba di venue Canton Fair. Mereka yang datang mengenakan beberapa tanda pengenal, "buyer" bagi para pembeli, "exhibitor" untuk pedagang, sisanya "staf" atau "service" hingga "journalist".
Tak sembarang orang bisa masuk ke event ini. Baik pedagang maupun pembeli harus mengisi formulir beberapa bulan sebelum Canton Fair dimulai. Acara ini sendiri digelar dua kali setiap tahun, setiap Mei dan Oktober.
ADVERTISEMENT
Hampir semua komoditas yang diperdagangkan di Canton Fair merupakan barang grosir. Jadi kita tidak bisa membeli barang-barang itu secara satuan.
Incar Pasar AS dan Eropa dengan Harga Miring
kumparan menjumpai beberapa pedagang pada gelaran tersebut. Salah satu yang ramai dikunjungi adalah gerai manufaktur boneka, Gentle Treasure.
Perusahaan ini memproduksi boneka-boneka beragam rupa, mulai bentuk hewan hingga makanan.
"Kami punya Minimum Order Quantity (MOQ), jika dihitung satu boneka bisa dijual 1 sampai 2,5 USD," kata Malina Sun, salah satu marketting Gentle Treasure ditemui di Canton Fair.
Malina menjelaskan, minimal pembeli harus memesan 2.400 boneka untuk satu warna. Tapi mereka juga bisa memberi dispensasi jumlah MOQ.
"Misal anda memesan model A dan B, tapi masih warna yang sama, maka kami bisa menurunkan MOQ masing-masing 2.200 boneka, dengan harga yang lebih murah," kata Malina.
ADVERTISEMENT
Persoalan memang jadi masalah. Karena berkaitan dengan material yang ada.
"Kebanyakan pasar kami di Eropa dan Amerika Serikat. Kami bisa produksi jutaan unit untuk pasar itu," kata Malina.
Untuk pasar Asia Tenggara, mereka belum masuk karena pesanan yang diberikan terlalu sedikit.
Sementara itu, harga satu boneka Gentle Treasure, bisa mencapai 12 USD, ketika sudah berada di tangan pedagang US. Kumparan menemukan hal itu saat mengecek harga boneka Gentle Treasure di E-Bay, dan boneka dikirim dari Lockhart, Texas.
Hal yang serupa juga ditemui di TimeTex. Mereka adalah perusahaan manufaktur pakaian yang berbasis di Changsha, Hunan, China.
Perusahaan ini telah lama menjalin kerjasama dengan perusahaan besar macam Diadorra, Reebok, hingga mencetak souvenir untuk Walt Disney.
Mereka memproduksi kemeja kasual, hingga kemeja flanel musim dingin.
ADVERTISEMENT
"Satu kemeja USD 5, dan minimal pembeli harus memesan 500 kemeja, atau produk," kata Wang Hong Ping, salah satu sales TimeTex di Canton Fair.
Mereka juga kebanyakan mengimpor kemeja ke Eropa dan Amerika Selatan. Terutama Italia.
Wang juga menunjukkan koleksi kemeja musim dingin yang bakal dikirim ke Italia dalam waktu dekat. Kemeja itu berbahan tebal, dan hanya dijual kurang dari 10 USD.
"Pasar kami besar di Eropa, Amerika Selatan. Beberapa kali Malaysia sempat memesan, tapi mereka tidak konsisten," ucap Wang.
Sabun Indonesia untuk Pasar Afrika
Tak hanya perusahaan China saja, ada 3 perusahaan Indonesia yang punya stan di Canton Fair. Mereka adalah PT Sinar Antjol, PT Bukit Perak, dan PT Cahaya Subur Prima.
ADVERTISEMENT
Ketiganya merupakan produsen sabun dan deterjen. PT Sinar Antjol sendiri merupakan produsen sabun cuci legendaris B29, sementara PT Bukit Perak memproduksi sabun Actimed dan PT Cahaya Subur Prima memproduksi sabun Leora.
"Pasar kami memang Afrika, karena banyak dari negara-negara dunia ketiga itu tertarik dengan sabun kami," kata Adi Wang, perwakilan dari PT Bukit Perak.
Adi sendiri sudah beberapa kali menghadiri Canton Fair. Ini merupakan pengalaman ke sepuluhnya hadir di acara tersebut.
Ia juga menjelaskan, sabun Indonesia berani bersaing di dunia karena ketersediaan kelapa sawitnya.
"Kita ada kelapa sawit, tapi perlu dicek lagi, kita yang terbesar di dunia, maka kita berani lah kalau bersaing di marketnya sabun," kata Adi.
Sementara Stefanus, perwakilan dari PT Sinar Antjol juga mengatakan hal serupa. Banyak pembeli Afrika datang ke gerainya menjajaki peluang memesan sabun. Bahkan, mereka telah memiliki sister company di Ethiopia dan Ghana.
ADVERTISEMENT
"Kami punya dua pabrik, sister company di Afrika. PT Peace Indo di Ghana dan PT Peace Sukses di Etiophia. Karena banyaknya peminat sabun kami di sana," kata Stefanus.
Meski begitu, tak ada jaminan ketiga perusahaan ini bawa untung besar dari Canton Fair. Dengan sewa 5000 USD untuk 5 hari, mereka tetap harus mengandalkan kreatifitas dan keberuntungan.
"Enggak ada jaminan, ya kita cari customer aja di sini, mumpung event internasional perdagangan salah satu yang terbesar ya. Dan kita ikut aja," tutup Stefanus.