Menghitung Keuntungan Vidio dari Tayangan Piala Dunia 2022, Capai Rp 774 Miliar?

21 November 2022 10:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layanan streaming Vidio. Foto: Vidio
zoom-in-whitePerbesar
Layanan streaming Vidio. Foto: Vidio
ADVERTISEMENT
Saham media EMTEK Group, pemilik platform Vidio.com (Vidio) yakni PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) melonjak pada perdagangan pagi ini. Hal ini ditunjang dari perusahaan yang merupakan pemegang siaran resmi Piala Dunia 2022.
ADVERTISEMENT
Hingga pukul 10.00 WIB saham SCMA naik 8 persen (3,85 persen) ke 268. Saat ini saham perusahaan diperdagangkan di rentang 262-278.
Tak hanya itu, saham sang induk usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) juga ikut terangkat atau menguat 30 poin (1,8 persen) ke 1.700.
Kenaikan saham keduanya ini dipengaruhi oleh siaran Piala Dunia yang sudah dimulai, Minggu malam (20/11).

Lalu bagaimana efek Piala Dunia ini ke perusahaan? Termasuk ke Vidio.com?

Suasana para penggemar di tribun saat pertandingan Qatar vs Ekuador di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, Minggu (20/11/2022). Foto: Amr Abdallah Dalsh/REUTERS
Analis Samuel Sekuritas, Muhammad Farras mengatakan, tayangan Piala Dunia 2022 akan mengangkat kinerja SCMA. Ia melihat bisnis digital SCMA tumbuh sangat pesat.
“Kami meyakini Vidio akan mencatatkan pertumbuhan signifikan tahun ini salah satunya berkat Piala Dunia 2022 (Vidio akan menyiarkan seluruh pertandingan Piala Dunia 2022),” tulis Farras dalam risetnya yang dikutip kumparan, Senin (21/11).
ADVERTISEMENT
Adapun per September 2022, Vidio memiliki 3,5 juta pelanggan berbayar dan 60 juta MAU. “Kami pikir angka ini akan terus bertambah menjelang Piala Dunia, sekaligus mendongkrak pendapatan Vidio di tahun ini mencapai Rp 774 miliar atau naik 63 persen secara tahunan (yoy) ,” tambah dia.
Meski begitu Samuel Sekuritas merekomendasikan Hold dengan target harga di Rp 240 per sahamnya.
Pesan Piala Dunia Qatar 2022 ditampilkan di dalam stadion sebelum pertandingan Qatar vs Ekuador di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, Minggu (20/11/2022). Foto: Molly Darlington/REUTERS
Hal ini mengingat prospek pendapatan iklan TV SCMA cenderung medioker, tapi Vidio memiliki potensi pertumbuhan yang luar biasa.
“Namun, mengingat sebagian besar pendapatan SCMA masih berasal dari iklan TV, kami melihat prospeknya ke depan tidak sebagus yang kami perkirakan sebelumnya,” tutup Farras.

Kinerja SCMA di Kuartal III 2022

Hingga kuartal III 2022, SCMA berhasil meraup pendapatan bersih sebesar Rp 4,95 triliun atau naik 12,77 persen (yoy) dari tahun sebelumnya di periode yang sama sebesar Rp 4,39 triliun. Di mana, pendapatan perusahaan sebagai besar dari pendapatan iklan dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, SCMA mencatatkan penurunan laba bersih atau laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 830,77 miliar di kuartal III 2022, atau turun 28,06 persen (yoy).
Padahal di kuartal III 2021, SCMA berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,06 triliun.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.