Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Menghitung Penghematan Tagihan Listrik dari Panel Surya Atap
8 Agustus 2018 16:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengaku tagihan listriknya turun drastis. Hal itu terjadi karena di rumahnya sudah dipasang panel surya atap (solar PV rooftop).
ADVERTISEMENT
Kini Jonan tengah menyiapkan Peraturan Menteri (Permen) untuk mendorong penggunaan panel surya di atap-atap rumah dan gedung.
Sebenarnya berapa modal yang harus dikeluarkan dan berapa penghematan yang bisa diperoleh dari panel surya atap?
Ketua Perkumpulan Pengguna Listrik Surya Atap (PPLSA), Bambang Sumaryo, menjelaskan bahwa biaya pemasangan panel surya atap dengan kapasitas 1 kilowatt peak (kWp) saat ini sekitar Rp 15 juta.
Panel surya atap berkapasitas 1 kWp dapat menghasilkan listrik selama 8 jam dari pukul 08.00 sampai 16.00. Dengan intensitas sinar matahari di Jakarta, total yang dihasilkan kurang lebih 3,5 kWh per hari atau sekitar 100 kWh per bulan.
"Biaya pemasangan panel surya atap per kWp sekitar Rp 15 juta. Rata-rata penghematan 1 kWp bisa 100 kWh per bulan," kata Bambang kepada kumparan, Rabu (8/8).
ADVERTISEMENT
Berarti dalam sebulan, dengan perhitungan tarif listrik PLN yang saat ini Rp 1.400 kWh, tagihan listrik per bulan bisa berkurang sekitar Rp 140.000.
Di daerah-daerah lain yang sinar mataharinya lebih kuat, misalnya Nusa Tenggara Timur (NTT), listrik yang dihasilkan bisa 4 kWh sampai 4,5 kWh per hari. Maka penghematannya lebih besar lagi.