Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
PerbesarADVERTISEMENT
Deru mesin pesawat terdengar sangat kencang menyambut rombongan peserta di kawasan Hanggar FL Technics Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Perusahaan asal Lithuania ini tengah mendapat banyak orderan perbaikan pesawat dari berbagai maskapai asing, seperti Air Asia Malaysia, Vietjet Vietnam dan Air Asia Filipina.
ADVERTISEMENT
Kumparan bersama rombongan awak media lain memasuki pintu utama sekitar pukul 11.45 WIB. Setiap pengunjung akan diperiksa secara ketat oleh dua orang penjaga.
Awak media kemudian disambut oleh CEO FL Technics Indonesia Martynas Grigalavicius. Suasana kantor FL Technics Indonesia cukup nyaman lantaran desain modern lengkap dengan fasilitas ruang tunggu bagi para klien.
Hanggar FL Technics Indonesia merupakan ex hanggar Batavia Air yang dulunya terbengkalai. Bangunan besar tersebut berdiri di atas lahan sekitar 9.000 meter persegi. Di tempat ini, FL Technics Indonesia mempekerjakan 260 karyawan.
Martynas menceritakan bisnis pemeliharaan pesawat merupakan bisnis yang stabil. Namun untuk keluar masuknya pesawat tidak bisa dihitung rata-rata setiap bulan. Sebab, penyelesaian reparasi pesawat bisa berhari-hari bahkan hampir dua bulan.
Adapun hingga kuartal III 2019, perusahaan telah meraup pendapatan USD 11 juta atau sekitar Rp 154 miliar (kurs Rp 14.000). Ia optimistis pendapatan masih terus berjalan hingga akhir tahun.
ADVERTISEMENT
Fasilitas perawatan pesawat sudah tersertifikasi oleh berbagai otoritas penerbangan sipil mancanegara seperti FAA (Amerika Serikat), CAAT (Thailand), CCAP (Filipina), CAAM (Malaysia), SSCA (Kamboja), CCAV (Vietnam) dan 2 REG (Internasional).
FL Technics Indonesia merupakan bagian dari lini usaha Avia Solution Group yang dikenal sebagai salah satu perusahaan Aero Space terbesar dari Eropa. FL Technics Indonesia secara umum menawarkan dua jenis perawatan.
Pertama, Line Maintenance dan kedua Base Maintenance. Line Maintenance untuk perawatan ringan yang bisa dilakukan di luar hanggar, sementara Base Maintenance yaitu perawatan berat yang harus dilakukan di dalam hanggar, seperti pengaturan engine pesawat.
"Sekitar 90 persen klien kami adalah maskapai asing yang memasukkan pesawat-pesawat mereka untuk maintenance di hanggar ini. Keberadaan klien-klien maskapai asing ini tidak hanya menguntungkan bagi semua pihak, namun juga membawa masuknya devisa asing ke Indonesia," kata Martynas, Selasa (29/10).
ADVERTISEMENT
FL Technics Indoensia menjadi satu-satunya perusahaan asing dalam industri Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) yang menanamkan investasi di Indonesia. Saat ini ada dua perusahaan lokal yang juga bergerak dalam hal MRO yaitu GMF AeroAsia milik Garuda Indonesia dan Batam Aero Technic milik Lion Air Group. Dengan keberadaan FL Technics Indonesia maka akan membuat iklim investasi MRO di Indonesia semakin baik.