Mengintip Perjalanan Bisnis Kebab Baba Rafi yang Bosnya Dilaporkan ke Polisi

17 Maret 2022 12:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hendy Setiono, CEO Kebab Baba Rafi. Foto: Novan Nurul  Alam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hendy Setiono, CEO Kebab Baba Rafi. Foto: Novan Nurul Alam/kumparan
ADVERTISEMENT
Kebab Baba Rafi kembali hangat diperbincangkan publik seiring dilaporkannya pengusaha sekaligus pemilik waralaba tersebut, Hendy Setiono, ke Polda Metro Jaya. Hendy dilaporkan oleh 25 orang yang mengaku dirugikan mencapai Rp 9,1 miliar akibat penipuan.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 25 orang tersebut mengaku tergiur dengan program investasi tambak udang yang dimiliki Hendy. Mereka dijanjikan investasi tanpa risiko.
Terlepas dari kasus tersebut, bagaimana perjalanan bisnis Kebab Baba Rafi hingga besar sampai saat ini?
Dikutip kumparan dari babarafi.com, Kamis (17/3), Kebab Baba Rafi mulai didirikan Hendy Setiono pada 2003 yang mengoperasikan gerobak kecil di Jalan Nginden Semolo, Surabaya. Bisnis kebab tersebut dimulai dengan modal Rp 4 juta.
Tim Baba Rafi menganggap kebab adalah salah satu makanan cepat saji paling populer di seluruh dunia, tetapi masih belum ada pemain global dalam bisnis tersebut. Untuk itu, Tim Baba Rafi memiliki ambisi untuk mengubahnya lewat Kebab Baba Rafi.
Pada tahun 2005, Kebab Baba Rafi semakin berkembang pesat dan mampu meresmikan PT Baba Rafi Indonesia. Manajemen setelah itu mulai menjalankan bisnis franchise kebab tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain membuka cabang di dalam negeri, Kebab Turki Baba Rafi terus berekspansi hingga dapat membuka berbagai cabang internasional di Filipina dan Malaysia tahun 2012, lalu di Srilanka tahun 2013. Sementara di China membuka cabang pada 3 kota berbeda yaitu Yiwu, Hangzhou, Shanghai pada tahun 2014. Selanjutnya membuka di Belanda pada tahun 2015, Singapore, Brunei Darussalam, Bangladesh, hingga terbaru India.
Saat ini Kebab Turki Baba Rafi memiliki lebih dari 1.300 outlet di seluruh Indonesia dan 68 outlet di 9 negara lainnya mulai dari Malaysia, India, Filipina, Srilanka, China, Singapura, Brunei, Belanda, dan Bangladesh.
Kebab Turki Baba Rafi juga berupaya menjadi bisnis waralaba kebab terbesar, menguntungkan, dan paling berpengaruh di dunia.
“Kami berusaha untuk menjadi bisnis waralaba kebab terbesar di dunia dengan menawarkan rasa dan kualitas dengan harga yang terjangkau dan pelayanan yang memuaskan untuk para franchise dan pelanggan,” tulis keterangan misi Kebab Turki Baba Rafi di laman babarafi.com.
ADVERTISEMENT
“Kami juga memiliki tujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia dengan mengadakan program dan tanggung jawab sosial yang dapat membantu masyarakat dan pemegang saham,” tambahnya.
Ilustrasi Kebab Baba Rafi. Foto: Instagram/@kebabbabarafi
Ekspansi Bisnis ke India di Tengah Pandemi
Pada keterangan tanggal 14 Desember 2020 lalu, Kebab Baba Rafi melebarkan sayap dengan menambah lagi gerai internasionalnya di tengah pandemi. Setelah membuka gerai di 9 negara, kali ini giliran India menjadi negara ke-10 bagi jaringan waralaba tersebut. Baba Rafi Group menggandeng salah satu perusahaan India sebagai pemegang lisensi waralabanya.
“Meskipun sempat tertunda cukup lama karena pandemi, tapi kami bersyukur sekali karena kami masih diberi kepercayaan dan kesempatan untuk melebarkan sayap dan menambah gerai internasional kami di India. Kami berharap ini bisa menjadi hal yang positif dan menjadi kesempatan yang baru bagi kami untuk menjangkau lebih banyak lagi pencinta kebab di seluruh dunia,” ujar Founder dan CEO Baba Rafi Group, Hendy Setiono dikutip dari keterangan tertulis, Senin (14/12).
ADVERTISEMENT
Salah satu partner Baba Rafi di India, Suman Mondal berencana membuka outlet hingga mencapai 100 unit. “Kami juga berharap kami dapat membawa Baba Rafi menjadi brand kebab terbesar di India dengan membuka lebih banyak outlet tidak hanya di kota-kota besar di India, tapi juga kota-kota berkembang di sekitar,” kata Suman.
India merupakan negara dengan populasi terbesar kedua di dunia dan dinilai merupakan market yang sangat besar untuk bisnis makanan. Selain itu, karakteristik demografi untuk masyarakat India hampir sama dengan masyarakat di Indonesia. Hal inilah yang membuat Baba Rafi Group yakin bahwa produk Baba Rafi dapat diterima di India dan bisnis Baba Rafi dapat berkembang pesat di sana.
Kendala perbedaan selera masyarakat lokal selalu menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis-bisnis kuliner yang akan mengembangkan bisnisnya di luar negeri. Namun, hal ini dapat diatasi dengan baik oleh Baba Rafi Group.
ADVERTISEMENT
Salah satunya dengan mengganti bahan baku utama dengan daging ayam dan daging kambing. Saus dan bumbu yang digunakan pun juga disesuaikan dengan lidah masyarakat setempat tanpa menghilangkan cita rasa dan karakter khas kebab Baba Rafi.
Adapun menu yang diunggulkan yang menjadi menu signature di India ialah kebab dengan tortilla hitam, atau yang biasa disebut dengan black kebab. Menu ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat India. Selain warna yang unik, banyak manfaat yang terkandung dalam charcoal yang menjadi salah satu bahan dalam pembuatan black kebab.
***
Kuis kumparanBISNIS hadir lagi untuk bagi-bagi saldo digital senilai total Rp 1,5 juta. Kali ini ada kuis tebak wajah, caranya gampang! Ikuti petunjuknya di LINK INI. Penyelenggaraan kuis ini waktunya terbatas, ayo segera bergabung!
ADVERTISEMENT