Mengintip Perkembangan 4 Proyek Strategis Sektor Migas Nasional

16 Januari 2019 21:03 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto berjalan memasuki Gedung KPK, Jakarta, Jumat (11/1/2019). (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto berjalan memasuki Gedung KPK, Jakarta, Jumat (11/1/2019). (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)
ADVERTISEMENT
Memasuki 2019, pemerintah memiliki banyak pekerjaan rumah untuk diselesaikan dalam proyek strategis nasional (PSN). Di sektor minyak dan gas (migas), ada 4 PSN yang tengah diselesaikan pemerintah, yaitu Indonesia Deep Water (IDD) Gendalo dan Gehem, Jambaran-Tiung Biru, Tangguh, dan Blok Masela.
ADVERTISEMENT
Bagaimana perkembangannya saat ini?
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan untuk IDD Gendalo Gehem, tahun ini revisi Plan of Development (POD) bakal disetujui Kementerian ESDM. Sementara itu, Front End Engineering Design (FEED) akan diselesaikan 50 persen pada Desember 2019.
“Biaya produksinya sekitar USD 5 miliar. Beroperasinya pada kuartal I 2024,” kata dia di kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu (16/1).
Sementara Tangguh, tahun ini ditargetkan instalasi pipeline selesai, pre-commisioning dimulai, dan WDA drilling selesai. Saat ini, statusnya sendiri masih konstruksi dan ditargetkan produksi pada 2020.
Kilang Balongan milik PT Pertamina RU-VI, Cirebon, Jawa Barat. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kilang Balongan milik PT Pertamina RU-VI, Cirebon, Jawa Barat. (Foto: Dok. Istimewa)
Untuk Jambaran Tiung Biru, tahun ini bakal engineering, konstruksi, dan instalasi peralatan. Sedangkan pengeborannya akan dilakukan di JAM 3, JAM 4, JAM 5.
ADVERTISEMENT
“Saat ini status masih konstruksi. Investasi USD 1,55 miliar. Target operasi kuartal II 2021,” ucapnya.
Sementara untuk Lapangan Abadi di Blok Masela, kata Dwi, POD masih menunggu persetujuan Kementerian ESDM, konsultasi publik untuk izin Amdal, dan pengajuan izin Amdal ke KLHK.
Lapangan Abadi di Blok Masela yang memproduksi migas ini bakal beroperasi pada kuartal II 2027 dengan biaya USD 16 miliar.