Mengulas Proyek Bukit Algoritma 'Silicon Valley' RI, Siapa di Baliknya?

15 April 2021 4:31 WIB
Markas Google di Silicon Valley, Amerika Serikat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Markas Google di Silicon Valley, Amerika Serikat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Indonesia digadang-gadang bakal punya kawasan pengembangan teknologi bak 'Silicon Valley' di Amerika Serikat (AS). Proyek yang diberi nama Bukit Algoritma itu bakal digarap di Sukabumi, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Pembangunan kawasan perusahaan teknologi itu, disinyalir akan menelan dana untuk tahap awal senilai Rp 18 triliun. Lantas siapa saja yang bakal terlibat dalam pengerjaannya? Berikut fakta-faktanya:

Proyek Dikomandoi Budiman Sudjatmiko

Rencana pembangunan Silicon Valley ala Indonesia ini akan dikepalai oleh Budiman Sudjatmiko. Politikus PDIP ini menjadi Direktur Utama Kiniku Nusa Kreasi, perusahaan yang akan bertanggung jawab dalam pembangunan Bukit Algoritma.
Budiman juga sekaligus menjadi Ketua Pelaksana Kerja Sama Operasi bersama PT Bintang Raya Lokalestari. Kedua perusahaan ini membentuk perusahaan patungan bernama Kiniku Bintang Rasa KSO.
Desain Bukit Algoritma. Foto: Dok. Sukabumi Update

PT Bintang Raya Lokalestari Siapkan Lahan 888 Hektare

Sebagai mitra dalam pengerjaan proyek, PT Bintang Raya Lokalestari bertindak sebagai penyedia lahan seluas 888 hektare. Menurut pengakuan Budiman, lahan yang disiapkan merupakan area perkebunan.
ADVERTISEMENT
"Ini lahan HGB (Hak Guna Bangunan) dan HGU (Hak Guna Usaha). Tapi bukan lahan PTPN. Lahannya perkebunan, ada sawit juga. Sebagian tanamannya juga dipertahankan karena akan jadi riset untuk teknologi pengobatan," jelas Budiman kepada kumparan, Rabu (14/4).
Budiman Sudjatmiko hadir pada pembukaan pameran Asal-Usul Orang Indonesia (ASOI) di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan

BUMN Amarta Karya Jadi Kontraktor Pelaksana

Selain dua perusahaan di atas, BUMN karya PT Amarta Karya (Persero) juga tercatat bakal terlibat. Dalam hal ini, perusahaan pelat merah tersebut ditunjuk sebagai kontraktor pelaksana.
Saat ini rencana pembangunan Bukit Algoritma sudah tahap mapping site project. Setelah itu persiapan menuju groundbreaking.
Dikutip dari situs resmi Amarta Karya, perseroan bergerak di bidang manufaktur, konstruksi, dan investasi. Adapun lokasi kantor pusatnya berada di Jalan Veteran, Nomor 112, Margajaya, Bekasi, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT

Siapa Saja Investornya?

Berdasarkan pengakuan Budiman, proyek yang membutuhkan dana awal Rp 18 triliun ini akan didanai sejumlah investor dari dalam dan luar negeri.
Budiman menyebut ada dua kelompok investor yang tertarik, yaitu yang ingin datang langsung ke Indonesia, ada juga yang meminta pihak KSO untuk promosi ke negara mereka. Dia membocorkan, beberapa di antaranya yakni investor dari AS, Timur Tengah, Eropa hingga China.
"China sudah kirim surat, ingin jadi kontraktor juga. Tapi kita lebih milih BUMN dalam negeri, PT Amarta Karya. Jadi kita yang mengerjakan konstruksinya, kita bawa duitnya (investor) masuk sini," ujar politikus yang juga menjabat Komisaris Independen PTPN V itu.