news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengungkap Persoalan di Balik Peringatan Ahok Pada Kontraktor Kilang Balikpapan

4 Oktober 2021 5:36 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat mengunjungi proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan di Kalimantan Timur, Senin (27/9).  Foto: Instagram/@ basukibtp
zoom-in-whitePerbesar
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat mengunjungi proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan di Kalimantan Timur, Senin (27/9). Foto: Instagram/@ basukibtp
ADVERTISEMENT
Dalam lawatannya ke proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang dikelola PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) pada Senin (27/9) lalu, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan pesan khusus kepada kontraktor yang mengerjakan proyek kilang itu. Ia menegaskan bahwa proyek harus diselesaikan dengan baik tanpa tambahan biaya.
ADVERTISEMENT
"Diingatkan agar kontraktor segera menyelesaikan proyek dengan kualitas terbaik serta tanpa tambahan biaya yang bisa merugikan Pertamina, maupun nilai keekonomian proyek ke depannya," kata Ahok seperti dikutip dari akun Instagram resminya, Rabu (29/9).
"Kita mau proyek ini selesai dengan segala konsekuensinya, tetapi harus tetap sesuai aturan dan asas keadilan," Ahok menambahkan.
Ada persoalan apa hingga Ahok menyampaikan peringatan demikian?
Berdasarkan keterangan resmi PT Pertamina (Persero) pada Rabu (29/9), progres proyek RDMP alias modifikasi kilang Balikpapan per 16 September 2021 sebesar 41,55 persen. Lebih rendah dibanding target awal sebesar 83,37 persen.
Target awal untuk progres RDMP Balikpapan tersebut telah direvisi menjadi 40 persen. Jika dibanding target hasil revisi, progres RDMP Balikpapan saat ini sudah di atas target. Namun jauh dibanding target awal.
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat mengunjungi proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan di Kalimantan Timur, Senin (27/9). Foto: Instagram/@ basukibtp
Dikonfirmasi terkait hal ini, Ahok enggan menjelaskan lebih jauh dan meminta agar masalah tersebut ditanyakan langsung pada Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional.
ADVERTISEMENT
"Bisa (ditanyakan) ke PT Kilang," kata Ahok saat dihubungi kumparan, Minggu (3/10).
Communications Manager Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional, Milla Suciyani, menjelaskan bahwa keterlambatan proyek RDMP Balikpapan disebabkan oleh pandemi COVID-19.
"Kalau keterlambatan karena COVID-19. Lockdown di negara supplier, jadi agak delay," ujarnya kepada kumparan, Minggu (3/10).
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat mengunjungi proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan di Kalimantan Timur, Senin (27/9). Foto: Instagram/@ basukibtp
Sementara soal tambahan biaya dalam proyek ini, Milla belum dapat memberikan keterangan. "Untuk biaya, saya harus make sure lagi," katanya.
Proyek RDMP Balikpapan dibangun dengan tujuan meningkatkan kapasitas pengolahan dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari dan meningkatkan kualitas produk untuk memenuhi standard EURO V yang lebih ramah lingkungan. Tujuan lainnya, yakni meningkatkan kompleksitas kilang dengan menambah unit konversi demi menghasilkan lebih banyak higher value product. Terakhir, Proyek RDMP diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas pengolahan crude (minyak mentah) agar mampu mengolah crude yang lebih sour.
ADVERTISEMENT
Demi mengejar pencapaian proyek, PT Kilang Pertamina Balikpapan melakukan beberapa mitigasi, seperti para pekerja diwajibkan menerapkan protokol COVID-19 dengan sangat ketat di lingkungan perusahaan dan area proyek; berupa kewajiban penggunaan double masker, pelaksanaan WFH, kampanye 6M, Covid Ranger Daily Inspection, Daily Check Up (berupa pemeriksaan suhu tubuh, saturasi oksigen, dan tekanan darah), antigen rutin setiap minggu, medical screening & medical clearance, serta vaksinasi bagi seluruh pekerja serta mitra kerja. Selain itu, KPB sempat terlibat pengaturan penggunaan Oksigen kebutuhan konstruksi kilang untuk dialokasikan membantu penanganan COVID-19 di Kalimantan Timur.
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat mengunjungi proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan di Kalimantan Timur, Senin (27/9). Foto: Instagram/@ basukibtp
Dalam hal keselamatan kerja, sampai saat ini RDMP Balikpapan telah mencapai jam kerja aman selama 37.428.392 jam. Prestasi ini dicapai karena PT KPB senantiasa mengutamakan keselamatan kerja. Perusahaan menerapkan secara ketat kewajiban menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai ketentuan HSSE (Health, Safety, Security, & Environment).
ADVERTISEMENT
Proyek RDMP Pertamina Balikpapan mampu berkontribusi terhadap perekonomian Kalimantan Timur. Saat ini proyek telah memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 9.044 orang, di mana puncaknya akan mencapai sekitar 20.000-an orang. TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang digunakan dalam proyek ini mencapai kisaran 30-35 persen. Mayoritas pekerja berasal dari Kota Balikpapan dan sekitarnya. Proyek Strategis Nasional ini memberi multiplier effect besar bagi daerah baik secara langsung maupun tidak langsung.