Mengunjungi Pabrik Kopi Banaran di Semarang yang Legendaris

1 Desember 2018 11:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik kopi Banaran, Kabupaten Semarang. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik kopi Banaran, Kabupaten Semarang. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, memiliki pabrik kopi klasik legendaris bernama Banaran. Pabrik kopi yang dibangun sejak zaman Belanda sekitar tahun 1911 itu, hingga kini masih berdiri kokoh dan aktif beroperasi.
ADVERTISEMENT
Setelah Indonesia merdeka, gedung diambil ahli oleh pemerintah Indonesia dan dijadikan pabrik kopi sampai sekarang. Pabrik kopi Banaran memproduksi biji kopi robusta dengan brand Banaran.
Menjejaki kaki di Pabrik Kopi Banaran, ornamen klasik gedung tampak masih terawat. Elemen bangunan Belanda sangat terlihat dari bentuk kanopi, lubang ventilasi, pintu, dan jendela.
Aroma tajam biji kopi langsung menusuk saat kita masuk. Sedangkan untuk lokasinya, Pabrik Kopi Banaran terletak di area perkebunan kopi kebun Getas Afdeling Asinan tepatnya jalan Raya Semarang - Solo kilometer (km) 35 dan berdiri di atas lahan sekitar 2-3 hektare (ha).
Seorang pekerja pabrik mengayak biji kopi. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja pabrik mengayak biji kopi. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
Tidak hanya itu, Pabrik Kopi Banaran ternyata masih aktif mengekspor olahan biji kopi robusta ke Eropa, tepatnya ke Italia. Setiap tahun, Pabrik Kopi Banaran mengekspor sekitar 30 persen dari total produksi.
ADVERTISEMENT
“Memang Italia langganan kita dari sejak sebelum merdeka, total produksi rata-rata sekitar 503 ton per tahun. Sementara 30 persen dari total produksi untuk ekspor,” kata salah satu pengelola Pabrik Kopi Banaran, Suryo Adi Antoro, saat ditemui di Pabrik Kopi Banaran, Kaabupaten Semarang, Sabtu (1/12)
Pabrik yang dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) itu memang khusus memproduksi kopi jenis robusta. Jika dijual ke pasar dalam negeri dibanderol Rp 25 ribu per 250 gram (gr).
Sejumlah pekerja di pabrik kopi Banaran, Kabupaten Semarang. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pekerja di pabrik kopi Banaran, Kabupaten Semarang. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
"Kalau kopi bubuknya yang 25 gram sekitar Rp 25 ribu," terangnya.
Ada sekitar 65 pekerja wanita yang berasal dari kawasan sekitar. Mereka bekerja dari pukul 06.00 WIB hingga 14.00 WIB. Sementara khusus hari Jumat, mereka hanya bekerja setengah hari. Sedangkan mesin produksi kopi bubuk yang aktif produksi sebanyak 6 unit.
ADVERTISEMENT
“Ada mesin raung, mesin pompa, mesin masson, mesin huller, mesin ayak dan mesin genset,” katanya.
Sejumlah pekerja di pabrik kopi Banaran, Kabupaten Semarang. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pekerja di pabrik kopi Banaran, Kabupaten Semarang. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
Suryo menjelaskan, setiap tahunnya produksi kopi di pabriknya tidak menentu tergantung kondisi cuaca. Dalam setahun panen kopi di Semarang terjadi pada bulan Juni hingga September.
"Produksi tiap tahun enggak menentu, kadang kita proyeksikan bisa produksi 700-an ton tapi pada akhirnya ya sekitar 500 ton, jadi tergantung cuaca juga. Kalau cuaca sering hujan cukup baik untuk kopi. Tapi bukan hujan yang besar-besar juga," lanjutnya.