Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Menhub Minta Maskapai RI Lirik Boeing 737 Max yang Batal Dipesan China
23 April 2025 18:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi minta maskapai Indonesia melirik pesawat Boeing 737 Max yang urung dipesan China. Perang tarif membuat pesawat dari raksasa aviasi asal Amerika Serikat itu dikembalikan.
ADVERTISEMENT
Menurut Menhub, situasi tersebut perlu dimanfaatkan oleh Indonesia. Selain karena kebutuhan jumlah pesawat yang belum terpenuhi, juga untuk hubungan dengan AS.
“Kalau Airline memandang bahwa dengan kondisi mereka bisa mendatangkan pesawat atau bisa memanfaatkan situasinya mungkin bagus, karena kita kan memang masih membutuhkan pesawat yang lebih banyak,” kata Dudy ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Rabu (23/4).
Dengan jumlah pesawat yang masih kurang, Dudy melihat masih ada kebutuhan penambahan armada pesawat untuk maskapai di Indonesia. Kendati begitu, ia mengembalikan keputusan pada masing-masing maskapai.
“Pastinya dimungkinkan (adanya penambahan pesawat). Ternyata memang airline membutuhkan, kemudian pesawat yang tersedia, harganya pas dan sebagainya, kenapa tidak,” ujar Dudy.
Sebelumnya, Boeing sudah mulai menerbangkan kembali jet 737 Max yang sebelumnya ditolak oleh maskapai-maskapai asal China ke Amerika Serikat, seiring memanasnya perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.
ADVERTISEMENT
Salah satu pesawat yang berada di pusat penyelesaian Boeing di Zhoushan, China, dan awalnya ditujukan untuk Xiamen Air, terbang dari Zhoushan menuju Guam sebagai etape pertama melintasi Pasifik, menurut data dari FlightRadar24.
Mengutip Bloomberg, data tersebut juga menunjukkan bulan lalu, pesawat itu sebelumnya terbang dari Seattle ke Zhoushan melalui Hawaii dan Guam. Setidaknya ada dua pesawat lain di Zhoushan yang masih menunggu untuk dikirim, berdasarkan data dari pelacak Aviation Flights Group.