Menhub: RI Negara Kepulauan, Pemulihan Industri Penerbangan Jadi Prioritas

18 November 2021 16:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhub Budi Karya saat mengunjungi Politeknik Penerbangan Indonesia Curung (PPIC), Tangerang. Foto: Kemenhub RI
zoom-in-whitePerbesar
Menhub Budi Karya saat mengunjungi Politeknik Penerbangan Indonesia Curung (PPIC), Tangerang. Foto: Kemenhub RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat bergantung pada konektivitas transportasi udara dalam rangka melancarkan mobilitas manusia maupun distribusi logistik serta mengurangi kesenjangan harga kebutuhan masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Khususnya di wilayah Terdepan, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP). Saya mengharapkan peran dan dukungan INACA untuk mendukung transportasi udara di Wilayah 3TP seperti di Papua, Sulawesi, Kalimantan, dan daerah lainnya,” kata Budi saat membuka Rapat Umum Anggota Indonesia National Air Carriers Association (INACA) 2021 secara daring, Kamis (18/11).
Budi menilai, pemulihan industri penerbangan nasional harus menjadi prioritas bersama yang harus dikolaborasikan dengan baik oleh berbagai pemangku kepentingan.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di acara "Merajut Silaturahmi, Bersama Kita Percaya". Foto: Kemenhub
Budi juga mengatakan bahwa pandemi COVID-19 tidak hanya berimbas pada industri penerbangan dalam negeri saja, melainkan negara-negara lain dan itu menimbulkan efek domino ke berbagai sektor.
Sebagai satu-satunya Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia yang diakui sebagai mitra pemerintah, Budi berharap INACA bersama-sama pemerintah dapat mewujudkan penyelenggaraan transportasi udara yang andal, selamat, aman, nyaman, serta menjamin penerbangan yang sehat dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat.
ADVERTISEMENT
“Kami harap INACA dapat tetap terus proaktif mengkomunikasikan tantangan yang dihadapi industri penerbangan dan juga bagaimana mencari solusi bersama dalam upaya menyelesaikan tantangan tersebut,” lanjut Budi.
Reporter: Akbar Maulana