Menhub Sebut Mobil Pribadi Sumbang Polusi: Dari Bekasi, Depok, 1 Orang 1 Mobil

14 Agustus 2023 13:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kendaraan bermotor mengalami kepadatan di salah satu ruas jalan di kawasan Cawang, Jakarta, Senin (14/8). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kendaraan bermotor mengalami kepadatan di salah satu ruas jalan di kawasan Cawang, Jakarta, Senin (14/8). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Kualitas udara Jakarta dan sekitarnya kian memburuk seminggu terakhir. Berdasarkan data dari platform pemantauan kualitas udara, Napas, selama Juli 2023, Tangerang Selatan menjadi kota dengan polusi udara terburuk di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Salah satu penyebab yang disoroti pemerintah adalah masifnya penggunaan kendaraan pribadi. Menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, sebagian besar orang yang bekerja ke Jakarta, menggunakan mobil pribadi untuk satu orang.
Dampak polusi udara pada kesehatan. Foto: Dok. nafas
"Kendaraan-kendaraan ini banyak yang menggunakan satu orang atau maksimal 2 orang. Karena itu dipertimbangkan untuk membuat 3 in 1 atau jadi 4 in 1," kata Budi Karya usai ratas di Istana Negara, Senin (14/8).
"Jadi katakanlah mereka dari Bekasi, dari Tangerang, dari Depok, mereka bersama-sama ke kantor gantian mobilnya sehingga jumlahnya menurun," sambungnya.

Beralih ke Mobil Listrik dan Transportasi Publik

Cara lainnya, kata Budi Karya, semakin mempercepat transisi ke kendaraan listrik. PLN dalam hal ini sudah diminta makin memperbanyak stasiun pengisian baterai kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
Begitu pula dengan penggunaan transportasi massal yang kini sudah makin banyak pilihannya. Di antaranya, ada LRT Jabodebek dan kereta cepat yang bakal segera beroperasi.
"Soal angkutan massal perkotaan, Pak Presiden dan kita sudah berusaha untuk memastikan melaksanakan dan mengimbau ya. Kita sudah ada MRT, kita sudah ada BRT, dan sudah LRT. Okupansi daripada MRT itu belum maksimal, jadi tercatat mestinya bisa 180 ribu per hari, sekarang MRT itu baru 80 ribu," tuturnya.