Menhub Targetkan BPLJSKB Bekasi Jadi Proving Ground Terbesar di Asia Tenggara

31 Oktober 2022 16:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkeu Sri Mulyani dan Menhub Budi Karya Sumadi menghadiri Penandatanganan Proyek KPBU Pengembangan Proving Ground BPLJSKB Bekasi, pada Senin (31/10/2022).  Foto: Kemenhub RI
zoom-in-whitePerbesar
Menkeu Sri Mulyani dan Menhub Budi Karya Sumadi menghadiri Penandatanganan Proyek KPBU Pengembangan Proving Ground BPLJSKB Bekasi, pada Senin (31/10/2022). Foto: Kemenhub RI
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menargetkan proyek Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) di Bekasi bisa menjadi fasilitas proving ground terbesar di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Budi menjelaskan, proyek ini diharapkan dapat menghasilkan pengujian tipe kendaraan bermotor yang lebih akurat dan memenuhi standar internasional, sehingga akan meningkatkan aspek keselamatan kendaraan bermotor.
Selain itu, proyek ini ditargetkan dapat mendukung komitmen Indonesia untuk mengendalikan tingkat emisi karbon pada kendaraan, serta mengurangi ketergantungan pendanaan dari APBN.
"Dengan hadirnya proving ground sebagai fasilitas pengujian kendaraan terbesar se-Asia Tenggara ini akan meningkatkan daya saing, karena uji coba produk otomotif bisa dilakukan di dalam negeri dan langsung bisa diekspor tanpa harus dilakukan uji coba kembali di luar negeri," ujarnya saat konferensi pers, Senin (31/10).
Budi melanjutkan, proyek ini juga diharapkan dapat mendukung kinerja ekspor kendaraan bermotor Indonesia, terutama yang dilakukan melalui Pelabuhan Patimban dan Pelabuhan Tanjung Priok.
ADVERTISEMENT
Penyelesaian proyek Pelabuhan Patimban tahap II yang diprediksi dapat rampung di tahun 2024, menurut Budi, hal ini akan menguatkan competitiveness atau daya saing dengan Pelabuhan Tanjung Priok.
"Proving ground ini sangat penting dijadikan suatu balai pengujian yang mendukung dua pelabuhan ini. Pak Presiden selalu mengatakan kita harus berkompetisi, jadi tidak boleh bekerja seperti tahun-tahun lalu," tegasnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap proyek ini bisa bermanfaat bagi perekonomian nasional, khususnya Bekasi, dengan mendukung industri otomotif Indonesia agar mampu menembus pasar internasional dan memberikan jaminan keselamatan.
"Saya senang karena di dalam proyek ini tidak sekadar membangun proyek namun juga membangun sebuah sistem termasuk dari sisi perawatannya, sehingga dia akan menjadi salah satu ikon dari center of excellent yang saya harap akan mampu mendukung industri otomotif makin kompetitif dan dikenal di seluruh dunia," ujar Menkeu.
Menkeu Sri Mulyani dan Menhub Budi Karya Sumadi menghadiri Penandatanganan Proyek KPBU Pengembangan Proving Ground BPLJSKB Bekasi, pada Senin (31/10/2022). Foto: Kemenhub RI
Adapun proving ground merupakan fasilitas pengujian di luar ruangan (outdoor test) sesuai dengan standar internasional. Nantinya ada 16 fasilitas pengujian sesuai dengan standar internasional United Nation Regulation (UNR) yang rencananya akan diterapkan di negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Mutual Recognition Agreement.
ADVERTISEMENT
Proyek ini resmi dikelola oleh konsorsium Indonesia-Jepang yaitu PT Indonesia International Automotive Proving Ground (IIAPG) sebagai pemenang lelang, terdiri dari PT Gobel Internasional, PT Bintang Pradipa Persada, Toyota Tsusho Corporation, Japan Overseas Infrastructure, PT Hutama Karya, dan PT Astra Daihatsu Motor.
Skema pendanaan proyek ini adalah Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan fasilitas Project Development Facility (PDF), didukung oleh pendanaan kreatif dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) dengan mekanisme availability payment (KPBU AP).
Nilai proyek ini mencapai Rp 1,74 triliun dengan internal rate of return (IRR) pada level 11 persen dengan perkiraan availability payment yang akan diberikan oleh pemerintah mencapai Rp 341 miliar per tahun.