Menhub Tekankan Penggunaan TKDN dalam Proyek Transportasi

28 Agustus 2018 13:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong peningkatan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk proyek transportasi darat, laut, maupun udara.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan hal tersebut sebagai salah satu efesiensi dari penggunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Selain itu, penggunaan TKDN tersebut juga untuk menekan impor.
"LRT itu lokal kontennya mendekati 90 persen karena yang banyak konstruksi. Tapi kalau Airnav itu lokal kontennya enggak banyak, harus impor. Kereta api karena pengerjaan sipil banyak, maka lokal kontennya juga akan banyak," kata Budi Karya saat ditemui di Financial Club, Graha CIMB Niaga, Jakarta Selatan, Selasa (28/8).
Selain itu, dalam pengerjaannya, Budi Karya juga mengusulkan agar ada studi kelayakan dalam penggunaan TKDN. Seperti saat ini yang sedang dilakukan studi kelayakan untuk proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.
"Saya minta Feasibility Study (FS) dalam waktu dekat dan saya akan memantau berapa lokal konten (TKDN) yang ditingkatkan. Tetapi secara sistematis menjadi Term of Reference (TOR) untuk meningkatkan lokal konten," kata Budi Karya.
ADVERTISEMENT
Dintanya apakah PT INKA (Persero) akan digandeng untuk pengadaan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya, Budi Karya menjelaskan pada saat ini masih dalam tahap komunikasi antara Kemenhub dengan PT INKA (Persero).
"Kalau mungkin ya iya dong (Rolling Stock). Tapi lagi dalam penjajakan," katanya.